Peranan Roh Kudus Bagi Umat Pilihan Allah
PENDAHULUAN
Roh Kudus adalah Pribadi Allah yang
ketiga Tunggal, Tuhan Yesus menyebut Roh Kudus sebagi Penolong yang lain
(Yoh. 14:16). Ada dua istilah Kata “yang
lain” yang biasa digunakan dalam bahasa yunani yaitu, yang pertama adalah allos dan yang
kedua
Heteros. heteros artinya yang lain tapi
dari jenis yang berbeda sedangkan alos artinya yang lain tapi dari satu
jenis/kwalitet yang sama. Dari kedua
istilah kata tersebut, kata yang digunakan oleh Yesus adalah “allon” dari kata
“allos” bukan
Heteros. Berarti Roh Kudus itu adalah pribadi Allah sendiri, yang sehakekat dan
setara dengan Yesus. Ia bukan tenaga aktif seperti yang disampaikan oleh penyesat-penyesat itu,
Ia juga bukan bau mulut seperti dipraktekkan sebagian orang untuk menghembuskan
Roh Kudus sehingga dianggap sebagai baptisan Roh. Sebab yang berhak membaptis dengan Roh Kudus adalah
Yesus. Yohanes pembaptis saja yang
dianggap oleh Yesus sebagai yang terbesar dari antara mereka yang dilahirkan
oleh perempuan “Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak
pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang
terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya” (Mat. 11:11),
tidak berhak dan tidak pernah membaptis dengan Roh kudus. Yohanes pembaptis
berkata: “Aku membaptis kamu
dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku
lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan
membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.” (Mat. 3:11). Kita mengakui bahwa sebelum Yesus
naik ke sorga, Ia memang menghembuskan mereka dengan Roh kudus tapi
penggenapannya terjadi pada hari pentakosta (hari raya kelima puluh sesudah Paskah: hari raya
tuaian/hari raya bungaran bagi orang Israel.
Saat itu Umat Tuhan berkumpul atau melakukan pertemuan kudus, mereka mempersembahkan hasil pertama bumi;
korban sukarela” Im.23:15-16;
Kel..23:16; Kel..34:22; Bil. 28:26; bdk. Kis.2:2-12). Seandainya mereka telah menerima
Roh Kudus pada masa dihembusi itu, Tuhan Yesus tidak mungkin menyuruh mereka
lagi untuk menunggu di Yerusalem menanti janji Bapa untuk menerima Roh Kudus.”Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan
mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal
di situ menantikan janji Bapa, yang demikian kata-Nya "telah kamu dengar
dari pada-Ku.” (Kis. 1:4). Bahkan Yesus berkata kepada mereka: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke
atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan
Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis 1:8). Hari Pencurahan Roh Kudus ini juga
sering disebut sebagai hari lahirnya gereja.
Supaya kita tidak salah paham, jadi yang dirayakan oleh orang-orang Kristen
tipa tahun sebenarnya adalah bukan hari raya pentakostanya melainkan hari raya
pencurahan Roh Kudus/hari kelahiran Gereja yang jatuh tepat pada hari
pentakosta. Dosa yang tidak dapat diampuni adalah menghujat Roh Kudus (menentang Roh Kudus)
Mat.12:32. Budi asali: "Roh Kudus diberikan untuk
memuliakan Kristus. Bapa mengirim Roh Kudus untuk memuliakan Anak, karena Anak
pernah dipermalukan, dihina, diolok-olok, difitnah, diumpat, dijual, dihakimi secara tidak adil,
bahkan akhirnya dipaku di atas kayu salib".
Sekarang Ia duduk
disebelah kanan Allah Bapa sebagai Pribadi yang patut diagungkan. “katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang
disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan
kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" (Why. 5:12). Roh Kudus penolong bagi orang percara, Ia memberikan kuasa keberanian
untuk bersaksi tentang Kristus. Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa
datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang
Aku. (Yoh. 15:26).
Sekarang Kita kembali ke fokus utama
yaitu peranan Roh Kudus bagi Umat Pilihan Allah. ada beberapa peranan Roh Kudus
yang dipaparkan oleh banyak orang tapi saya akan membahas 5 saja tentang
peranan Roh Kudus bagi Umat Pilihan :
1.
Menginsafkan Dosa
“Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan
dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman” (Yoh 16:8)
Kata
“menginsafkan” dalam bahasa Yunaninya yaitu Elegchei dari kata Elegcho, yang
artinya:
menunjukkan, menegur, menampakkan, memperingatkan, menyatakan. Roh kudus berperan untuk menginsafkan dunia
akan dosa. Dunia yang dimaksud di sini adalah umat manusia yang harus
mendengarkan Injil. Roh Kudus menyertai
orang-orang beriman dalam pemberitaan Injil kepada siapapun dan Ia berperan
untuk menyadarkan manusia yang mendengarkan Injil tersebut akan dosa, kebenaran
dan penghakiman seperti halnya yang ada dalam isi dan maksu Injil
tersebut. Tetapi Meski disadarkan namun tidak semua dapat dan
mau berpaling. sekalipun
ada yang kelihatan telah berpaling namun akhirnya murtad, itu semua Karena
sebagian hati mereka ada yang penuh dengan semak belukar, ada yang
berbatu-batu, dan ada yang seperti ditengah jalan, dan ada juga yang hatinya
subur (Bc.Luk.8:5-15). Orang-orang yang
telah mendengar tetapi tidak benar-benar menerimanya atau bahkan menolak dengan
terang-terangan dapat disebut sebagi orang-orang yang telah mengecap karunia
surgawi (Ibr.6:4-6).
Tidak mungkin dibaharui lagi, dengan kata lain tidak ada kesempatan kedua kali di dunia
sana (di akhir hidup manusia), sama seperti Kristus yang hanya mati sekali
untuk selamanya untuk umat-Nya (Ibr.9:28) demikian juga manusia hanya sekali
mendapatkan kesempatan berpaling kepada Kristus selagi masih hidup.
Sedangkan
Orang-orang yang benar-benar menerima Kristus tidak hanya mengecap firman saja
karena hatinya subur, firman Tuhan berkata: “Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang
setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan
mengeluarkan buah dalam ketekunan." (Luk 8:15). Mereka telah dipastikan tidak akan
binasa dan tidak akan murtad sekalipun pada situasi hidup yang menyulitkan
sekalipun, karena tangan Allah memegang mereka (Bc. Yoh.10:28; Rm. 38:35-39). Nah, disinilah letaknya mengapa ada
orang-orang yang kelihatanya telah murtad (sebenarnya tidak termasuk pada kita
1 Yoh.2:19) dan ada orang-orang yang tidak akan bahkan telah dipastikan untuk
tidak murtad. Tetapi tentang mengapa ada yang hatinya subur dan ada yang tidak,
nanti saya akan bahas di bagian berikutnya setelah saya membahas tentang
ketekunan orang-orang yang subur hatinya ini.
Penginsafan
yang dilakukan oleh Roh Kudus pada saat pemberitaan Inji ternyata tidak berhenti sampai
di situ, setelah mereka menerima Injil tersebut, Roh Kudus itu akan akan trus berkarya
untuk menyadarkan orang-orang percaya di saat-saat mereka berdosa. jadi, orang yang percaya itu
sebenarnya adalah orang-orang yang paling peka terhadap dosa sekecil apapun. Selalu
membaharui dirinya atau komitmenya dan melakukan pemberesan di hadapan Tuhan. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya
kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai
seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil (1Yoh. 2:1) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan
kita dari segala kejahatan. (1Yoh. 1:9). Hal ini
dilakukan-Nya supaya Iblis tidak mengambil keuntungan bagi kita (2 Kor.2:11) karena
Iblis dapat
menggunakan kesempatan itu untuk mengintimidasi anak-anak Tuhan. Anak-anak
Tuhan dapat kehilangan percaya diri untuk mendekati Allah “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak
menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, (1Yoh. 3:21). Roh kudus menginsafkan kita supaya kita memperbaharui
diri kita hari kesehari karena Ia adalah Tuhan dan Bapa kita. Allah sendiri
memperlakukan kita sama seperti bapa kepada anak, dihajar-Nya pada waktunya:
“Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada
anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.” (Ams. 13:24)
“Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!” (wahyu 3:19)
“Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah
memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar
oleh ayahnya?” (Ibr. 12:7)
Untuk
menginsafkan orang-orang percaya, Roh Kudus juga menggunakan Seorang hamba Tuhan (seorang
pengajar Firman Tuhan) untuk menegur mereka yang bengkok jalannya. Seorang pengkhotbah atau pengajar Firman
Tuhan juga bertanggung jawab dalam hal ini (Bc.1 Tim. 5:20), Ia harus
membimbing mereka berdasarkan pada ajaran yang sehat (Tit.1:9), dengan penuh kewibawaan
(Tit.2:15) dan juga harus menjaga diri supaya juga jangan kena pencobaan (Gal.6:1). Jadi, “Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan
janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya.” (Ams. 3:11)
2. Melahirbarukan
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena
perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh
permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh
Kudus, (Tit 3:5). Roh Kudus melahirbarukan hati orang percaya. Allah menganugerahkan
rahmat-Nya kepada umat Pilihan-Nya berdasarkan kehendak-Nya sendiri. pemberian
ini bukan karena ada sesuatu yang berharga dari diri manusia. Tidak ada sesuatu
yang berharga dari diri manusia sehingga ia layak dan orang lain tidak layak
menerimanya. Tidak ada sesuatu yang perlu di sombongkan karena kelahiran kembali
bukan dikerjakan oleh manusia, melainkan pekerjaan Allah sendiri. jadi
kelahiran kembali bukan usaha manusia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu
bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang
memegahkan diri.” (Ef. 2:9). Allah menganugerahkan kasih karuni-Nya kepada umat pilihan, dan kasih
karunia itu efektif, kasih karunia itu adalah kuasa Allah seperti yang dipastikan
oleh Tuhan Yesus bahwa kita akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun atas kita.
kasih karunia itu membangkitkan iman dalam hati orang percaya dan kasih karunia
itu juga yang akan membuat orang-orang beriman tetap kuat sehingga menghasilkan
buah dalam ketekunan:
“Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja
untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,” (Fil. 1:29)
“Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh
kasih karunia dalam Kristus Yesus.”(2Ti 2:1)
“Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah
kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi
sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya
kuasa Kristus turun menaungi aku.” (2Kor. 12:9)
Disinilah letak adanya hati yang subur dengan hati yang tidak subur (hati
yang penuh semak belukar, hati yang berbatu-batu, dan hati yang sperti ditepi
jalan). Hati yang subur adalah hati yang telah menerima kasih karunia Allah
karena Roh Kudus.
Kelahiran kembali Ini disebut oleh rasul Petrus sebagai pengudusan oleh Roh,
supaya taat kepada Yesus, dan kita menerima percikan darah-Nya (1 Pet.1:2).
Karena sekalipun sebelumnya kita telah dipilih oleh Allah sebelum dunia
dijadikan, tetapi kita belum sah menjadi umat Allah, anak-anak Allah. kita baru
sah sebagai umat dan anak setelah Roh Kudus menerapkan kelahiran baru itu di
dalam hati kita sehingga kita percaya kepada Kristus dan akhirnya menerima
penebusan yang dikejakan Kristus bagi umat atau mempelai-Nya. Oleh Roh itu kita
berseru ya Abba (Rm. 8:15),
Roh itu
bersaksi dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah (Rm.8:16). Dan disaat Saat kita mengambil
keputusan untuk taat kepada Yesus atau percaya kepada Yesus, saat itulah kita diberi kuasa
menjadi anak-anak Allah (Yoh.1:12-13), Saat
itulah kita menerima pengurapan dari Yang Kudus (1 Yoh.2:20,27). Kita telah diurapi dengan Roh Kudus, bukan
dengan minyak. Kita telah disahkah sebagai: “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat
yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu
memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang
sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang
sekarang telah beroleh belas kasihan. (1Pet. 2:9,10) Kita memiliki keberanian untuk memberitakan Firman Allah, karena kita telah diberi kuasa untuk bersaksi tentang Injil. kasih
karunia Allah membangkitkan roh keberanian dalam hati kita bukan roh ketakutan (2 Tim.1:7; 2 Kor.1:21)
Di atas tadi, kita telah belajar bahwa Tidak seorangpun dapat mengambil
langkah menuju dalam kelahiran kembali ini, kecuali Roh kudus yang
melahirbarukannya, Ia melahirbarukan siapa yang dikehendaki-Nya. Jadi dalam hal ini yang perlu kita
terapkan dalam hidup kita adalah biarlah hati kita limpah dengan puji dan syukur atas
rahmat Allah yang besar yang dilimpahkan-Nya bagi kita, biarlah kita menjadi
orang yang memberitakan Firman Kristus dengan berani (Kis.4:30-31), serta kita
menjadi pribadi yang kuat dan tekun dalam iman karena kasih karunia Allah yang
telah dilimpahkan-Nya bagi kita. Rasul Paulus berkata: “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu
senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar,
bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu
aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan
maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (Fil 2:12-13); Akan
hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di
antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.” (Fil. 1:6)
3. Membaptiskan
Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang
Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis
menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. (1
Kor. 12:13).
Ketika kita sadar akan dosa kita dan
berpaling dari dosa-dosa itu serta menerima Kristus sebagi satu-satunya Juru
selamat hidup kita, saat itulah kita menerima baptisan Roh Kudus. Pembaptisan
ini sering disebut dengan baptisan Roh Kudus. di atas telah kita bahas bahwa Yang berhak melakukannya adalah Yesus/ Allah bukan
hamba Tuhan/manusia (Mark.1:8)
mengapa, karena Yohanes saja yang dianggap oleh Yesus sebagai “Diantara mereka yang
dilahirkan oleh perempuan, lebih besar Yohanes pembaptis (Mat.11:11) Tidak
pernah membaptis dengan Roh Kudus. tugas hamba Tuhan hanya membaptiskan dengan
air sebagai tanda pertobatan.
Kata baptis berasal dari kata Baptizo yang artinya dimasukkan, dibenamkan,
dicelupkan. Dibaptis dengan air tidak
sama dengan dimasukkan di dalam air tetapi tidak pernah bertentangan. Sama
halnya dibaptis dengan Roh Kudus tidak sama artinya dengan dimasukkan di dalam
Roh Kudus tetapi hal itu tidak bertentangan. Jadi jika kita kombinasikan kedua
kalimat ini menjadi satu kalimat maka demikian “kita dibaptis dengan air dengan
cara dimasukkan di dalam air & dan kita dibaptis dengan Roh Kudus dengan
cara dimasukkan di dalam Roh Kudus”.
kita dimasukkan di dalam Roh Kudus supaya kita mendapat bagian di
dalam-Nya. Kita dijadikan sebagai
anggota tubuh Kristus.
Secara
Roh kita terhimpun dalam persekutuan secara Universal (Ibr.12:22-23), yaitu
gereja yang kudus dan am.
Kita
menjadi anggota tubuh Kristus yang kudus secara Universal oleh karena penebusan
Kristus. Hal ini mengandung pengertian bahwa Kristus sangat mengasihi
gereja-Nya, umat pilihan-Nya sehingga Ia rela menyerahkan diri baginya (Efesus
5:25). Sekaligus Allah
memperlengkapi kita dengan karunia Roh untuk membangun satu sama lain. Karunia-karunia Roh dapat di
baca dalam 1 Kor.12 dan
Rm.12-4-8. Kita tinggal di dalam Allah dan Allah di
dalam kita. Hidup kita tersembunyi di dalam Allah (Kol.3:3)
4. Memateraikan
Di dalam Dia kamu juga karena kamu telah mendengar firman
kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu di dalam Dia kamu juga, ketika kamu
percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. (Ef. 1:13)
Kita telah di masukkan menjadi anggota atau bagian dari tubuh Kristus,
tetap kita juga diMateraikan oleh Roh Kudus sebagai tanda milik Allah ( 2 Kor..1:22). Hal ini terjadi saat kita menerima
dan percaya kepada Injil Kristus. Materainya bukan seperti materai yang sering di jual di toko.
Materai
ini bisa berduka karena Ia adalah Pribadi (Ef.4:30). Dan kita
tahu bagaimana akibatnya kalau Roh Kudus berduka dalam kita, sama seperti
seorang ayah berduka melihat anaknya yang nakal lalu dihajar. Duka yang dialami Roh Kudus ini seringkali
terjadi karena kehidupan anak-anak Tuhan yang memberi kesempatan kepada dosa.
dosa masih dan berkeliaran dalam tubuh orang percaya yang seharusnya
diperhambakan oleh Allah. dan kitapun
telah menyadari sebenarnya apa ganjaran yang telah diterima oleh Yesus karena
duka Allah yang diakibatkan oleh ulah (pelanggaran) kita. Penderitaan
penghukuman, dan penghinaan yang tidak seharusnya diterima oleh Yesus,
ditanggungkan kepada-Nya. Penderitaan Kristus diatas kayu salib seharusnya
menjadi didikan atau peringatan bagi kita sebagai umat tebusan-Nya. Karena
tujuan dari kasih karunia Allah itu juga adalah untuk mendidik kita supaya kita
menjadi orang yang rajin berbuat baik. Karena rencana keselamatan yang telah
ditentukan itu bagi umat pilihan juga satu paket dengan perbuatan baik
kita. Dan itu telah dipastikan oleh
Yesus bahwa kita akan berbuah banyak “Akulah pokok
anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku
di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat
apa-apa.” (Yoh 15:5) karena Roh Kudus telah memperbaharui hati kita. Rasul Paulus berkata: “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua
manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan
keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah
di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan
kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat
kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk
membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya
suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. (Tit.2:11-14). Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus
Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia
mau, supaya kita hidup di dalamnya.” (Ef. 2:10).
5. Mendiami
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah
bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah,
dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? (1Kor. 6:19).
orang yang telah dilahirbarukan oleh
Roh Kudus memiliki jaminan dan kepastian keselamatan. karena Allah Tritunggal (Bapa,
Anak dan Roh kudus) berdiam secara permanen dalam diri orang percaya (Yoh. 14:16,23; 1 Kor.6:19; Gal.3:27). Berdiamnya Roh Kudus di dalam kita juga merupakan
sebagi pengesahan kita menjadi milik Allah. dan pendiaman itu sebagai jaminan
bagi kita sampai memperoleh hak waris kita sepenuhnya di dalam kerajaan sorga
(Ef.1:14; 2 Kor.1:22). Penerimaan Roh Kudus disebabkan karena Injil
keselamatan. Pendiaman Roh berbeda dengan pemenuhan Roh. Pendiaman Roh adalah pengisian (Allah tinggal di
dalam kita) yang dilakukan oleh Roh Kudus dan kita tidak akan pernah kehilangan-Nya.
Sedangkan pemenuhan Roh Kudus adalah wujud dari penyerahan kita sepenuhnya
kepada Roh Kudus yang berdiam di dalam kita, dan akibatnya kita digunakan oleh
Allah dalam rencana-rencana dan kepentingan-Nya. Orang yang belum lahir baru
atau belum beriman kepada Yesus tidak dapat megalami pemenuhan Roh kudus ini karena
tidak ada Roh Kudus di dalam dirinya. Orang-orang
percaya diperintahkan untuk selalu dipenuhi oleh Roh Kudus karena kita bisa
saja kehilangan pemenuhan Roh Kudus saat kita mendukakan-Nya dan memadamkan-Nya:
“ Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena
anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh (Ef 5:18). Meski demikian
kita tidak akan pernah kehilangan pendiaman Roh Kudus seperti yang diduga-duga
oleh banyak orang bebal yang tidak mau mengerti dengan sungguh-sungguh kebenaran
firman Allah. orang-orang bebal ini berpikir bahwa kita orang Kristen bisa
kehilangan Roh Kudus (pendiaman Roh). Sedangkan yang ada adalah Roh Kudus
berdiam selama-lamanya dalam hidup orang Kristen kecuali jika orang tersebut
memang tidak pernah didiami oleh Roh Kudus. dan kalau ada orang Kristen dalam
kutip kristen KTP yang tidak didiami oleh Roh Kudus berarti iapun sebenarnya tidak
pernah akan merasa kehilangan Roh Kudus karena Roh Kudus sama sekali tidak
pernah mendiaminya.
Saat kita
memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus, merenungkan Firman Tuhan,
berdoa, menaikkan puji-pujian rohani kepada Tuhan maka Buah Roh nyata dalam
hidup kita sebagi hasil dari penyerahan diri (Gal.5:22-23). Jemaat mula-mula
sangat pesat pertumbuhannya walaupun didera penderitaan yang sangat besar karena
mereka selalu memberi diri dipenuhi oleh Roh Kudus. Orang yang dipenuhi Roh kudus
selalu mengalami damai sejahtera dan sukacita. Orang yang dipenuhi Roh Kudus
meninggalkan hidup yang berpusat pada diri sendiri kepada hidup yang berpusat
pada kemuliaan Tuhan. Selain memenuhi
kita, Roh
Kudus juga melindungi kita sehingga kita tidak dapat dirasuk oleh Setan (1 Yoh.5:18). Orang Kristen
yang masih bisa dirasuk setan berarti ia tidak pernah didiami Roh Kudus dan ia
bukan gereja.
Roh
Kudus yang mendiami kita itu juga berfungsi untuk Menerangi orang
percaya (1
Kor.2:13). Ia
menerangi hati kita sehingga kita dapat menyukai & menerima hal-hal
yang rohani. Berbeda dengan manusia yang duniawi tidak menyukai dan
menerima hal-hal yang
rohani, ia bahkan menganggapnya sebagai suatu kebodohan (1Kor.2:14). Selain itu Roh Kudus juga
mengingatkan/mengajarkan kita akan Firman Tuhan (Yoh.14:26).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar