Jumat, 12 Juni 2015

Peranan Roh Kudus bagi Umat Pilihan Allah

Peranan Roh Kudus Bagi Umat Pilihan Allah

PENDAHULUAN


Roh Kudus adalah Pribadi Allah yang ketiga Tunggal, Tuhan Yesus menyebut Roh Kudus sebagi Penolong yang lain (Yoh. 14:16). Ada dua istilah Kata yang lain” yang biasa digunakan dalam bahasa yunani yaitu, yang pertama adalah allos dan yang kedua Heteros.  heteros artinya yang lain tapi dari jenis yang berbeda sedangkan alos artinya yang lain tapi dari satu jenis/kwalitet yang sama.  Dari kedua istilah kata tersebut, kata yang digunakan oleh Yesus adalah “allon” dari kata “allos” bukan Heteros. Berarti Roh Kudus itu adalah pribadi Allah sendiri, yang sehakekat dan setara dengan Yesus. Ia bukan tenaga aktif seperti yang disampaikan oleh penyesat-penyesat itu, Ia juga bukan bau mulut seperti dipraktekkan sebagian orang untuk menghembuskan Roh Kudus sehingga dianggap sebagai baptisan Roh.  Sebab yang berhak membaptis dengan Roh Kudus adalah Yesus.  Yohanes pembaptis saja yang dianggap oleh Yesus sebagai yang terbesar dari antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya (Mat. 11:11), tidak berhak dan tidak pernah membaptis dengan Roh kudus. Yohanes pembaptis berkata: “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari padaku dan aku tidak layak melepaskan kasut-Nya. Ia akan membaptiskan kamu dengan Roh Kudus dan dengan api. (Mat. 3:11).  Kita mengakui bahwa sebelum Yesus naik ke sorga, Ia memang menghembuskan mereka dengan Roh kudus tapi penggenapannya terjadi pada hari pentakosta (hari raya kelima puluh sesudah Paskah: hari raya tuaian/hari raya bungaran bagi orang Israel. Saat itu Umat Tuhan berkumpul atau melakukan pertemuan kudus, mereka mempersembahkan hasil pertama bumi; korban sukarela”  Im.23:15-16; Kel..23:16; Kel..34:22; Bil. 28:26; bdk. Kis.2:2-12). Seandainya mereka telah menerima Roh Kudus pada masa dihembusi itu, Tuhan Yesus tidak mungkin menyuruh mereka lagi untuk menunggu di Yerusalem menanti janji Bapa untuk menerima Roh Kudus.”Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang demikian kata-Nya "telah kamu dengar dari pada-Ku.” (Kis. 1:4). Bahkan Yesus berkata kepada mereka: “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis 1:8). Hari Pencurahan Roh Kudus ini juga sering disebut sebagai hari lahirnya gereja.  Supaya kita tidak salah paham, jadi yang dirayakan oleh orang-orang Kristen tipa tahun sebenarnya adalah bukan hari raya pentakostanya melainkan hari raya pencurahan Roh Kudus/hari kelahiran Gereja yang jatuh tepat pada hari pentakosta. Dosa yang tidak dapat diampuni adalah menghujat Roh Kudus (menentang Roh Kudus) Mat.12:32. Budi asali: "Roh Kudus diberikan untuk memuliakan Kristus. Bapa mengirim Roh Kudus untuk memuliakan Anak, karena Anak pernah dipermalukan, dihina, diolok-olok, difitnah, diumpat, dijual, dihakimi secara tidak adil, bahkan akhirnya dipaku di atas kayu salib"Sekarang Ia duduk disebelah kanan Allah Bapa sebagai Pribadi yang patut diagungkan. “katanya dengan suara nyaring: "Anak Domba yang disembelih itu layak untuk menerima kuasa, dan kekayaan, dan hikmat, dan kekuatan, dan hormat, dan kemuliaan, dan puji-pujian!" (Why. 5:12). Roh Kudus penolong bagi orang percara, Ia memberikan kuasa keberanian untuk bersaksi tentang Kristus.  Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. (Yoh. 15:26).
Sekarang Kita kembali ke fokus utama yaitu peranan Roh Kudus bagi Umat Pilihan Allah. ada beberapa peranan Roh Kudus yang dipaparkan oleh banyak orang tapi saya akan membahas 5 saja tentang peranan Roh Kudus bagi Umat Pilihan :

1.      Menginsafkan Dosa
Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman (Yoh 16:8)
Kata “menginsafkan” dalam bahasa Yunaninya yaitu Elegchei dari kata Elegcho, yang artinya: menunjukkan, menegur, menampakkan, memperingatkan, menyatakan.  Roh kudus berperan untuk menginsafkan dunia akan dosa. Dunia yang dimaksud di sini adalah umat manusia yang harus mendengarkan Injil.  Roh Kudus menyertai orang-orang beriman dalam pemberitaan Injil kepada siapapun dan Ia berperan untuk menyadarkan manusia yang mendengarkan Injil tersebut akan dosa, kebenaran dan penghakiman seperti halnya yang ada dalam isi dan maksu Injil tersebut.  Tetapi Meski disadarkan namun tidak semua dapat dan mau berpaling. sekalipun ada yang kelihatan telah berpaling namun akhirnya murtad, itu semua Karena sebagian hati mereka ada yang penuh dengan semak belukar, ada yang berbatu-batu, dan ada yang seperti ditengah jalan, dan ada juga yang hatinya subur (Bc.Luk.8:5-15).   Orang-orang yang telah mendengar tetapi tidak benar-benar menerimanya atau bahkan menolak dengan terang-terangan dapat disebut sebagi orang-orang yang telah mengecap karunia surgawi (Ibr.6:4-6). Tidak mungkin dibaharui lagi, dengan kata lain tidak ada kesempatan kedua kali di dunia sana (di akhir hidup manusia), sama seperti Kristus yang hanya mati sekali untuk selamanya untuk umat-Nya (Ibr.9:28) demikian juga manusia hanya sekali mendapatkan kesempatan berpaling kepada Kristus selagi masih hidup.
Sedangkan Orang-orang yang benar-benar menerima Kristus tidak hanya mengecap firman saja karena hatinya subur, firman Tuhan berkata: “Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan." (Luk 8:15). Mereka telah dipastikan tidak akan binasa dan tidak akan murtad sekalipun pada situasi hidup yang menyulitkan sekalipun, karena tangan Allah memegang mereka (Bc. Yoh.10:28; Rm. 38:35-39).  Nah, disinilah letaknya mengapa ada orang-orang yang kelihatanya telah murtad (sebenarnya tidak termasuk pada kita 1 Yoh.2:19) dan ada orang-orang yang tidak akan bahkan telah dipastikan untuk tidak murtad. Tetapi tentang mengapa ada yang hatinya subur dan ada yang tidak, nanti saya akan bahas di bagian berikutnya setelah saya membahas tentang ketekunan orang-orang yang subur hatinya ini.
Penginsafan yang dilakukan oleh Roh Kudus pada saat pemberitaan Inji ternyata tidak berhenti sampai di situ, setelah mereka menerima Injil tersebut, Roh Kudus itu akan akan trus berkarya untuk menyadarkan orang-orang percaya di saat-saat mereka berdosa. jadi, orang yang percaya itu sebenarnya adalah orang-orang yang paling peka terhadap dosa sekecil apapun. Selalu membaharui dirinya atau komitmenya dan melakukan pemberesan di hadapan Tuhan. Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil (1Yoh. 2:1) Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1Yoh. 1:9).  Hal ini dilakukan-Nya supaya Iblis tidak mengambil keuntungan bagi kita (2 Kor.2:11) karena Iblis dapat menggunakan kesempatan itu untuk mengintimidasi anak-anak Tuhan. Anak-anak Tuhan dapat kehilangan percaya diri untuk mendekati Allah “Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, (1Yoh. 3:21). Roh kudus menginsafkan kita supaya kita memperbaharui diri kita hari kesehari karena Ia adalah Tuhan dan Bapa kita. Allah sendiri memperlakukan kita sama seperti bapa kepada anak, dihajar-Nya pada waktunya:
Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya. (Ams. 13:24) Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! (wahyu 3:19)
Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?(Ibr. 12:7)
Untuk menginsafkan orang-orang percaya, Roh Kudus juga menggunakan Seorang hamba Tuhan (seorang pengajar Firman Tuhan) untuk menegur mereka yang bengkok jalannya.  Seorang pengkhotbah atau pengajar Firman Tuhan juga bertanggung jawab dalam hal ini (Bc.1 Tim. 5:20), Ia harus membimbing mereka berdasarkan pada ajaran yang sehat (Tit.1:9), dengan penuh kewibawaan (Tit.2:15) dan juga harus menjaga diri supaya juga jangan kena pencobaan (Gal.6:1). Jadi, “Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya. (Ams. 3:11)

2.      Melahirbarukan
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, (Tit 3:5). Roh Kudus melahirbarukan hati orang percaya. Allah menganugerahkan rahmat-Nya kepada umat Pilihan-Nya berdasarkan kehendak-Nya sendiri. pemberian ini bukan karena ada sesuatu yang berharga dari diri manusia. Tidak ada sesuatu yang berharga dari diri manusia sehingga ia layak dan orang lain tidak layak menerimanya. Tidak ada sesuatu yang perlu di sombongkan karena kelahiran kembali bukan dikerjakan oleh manusia, melainkan pekerjaan Allah sendiri. jadi kelahiran kembali bukan usaha manusia. “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (Ef. 2:9). Allah menganugerahkan kasih karuni-Nya kepada umat pilihan, dan kasih karunia itu efektif, kasih karunia itu adalah kuasa Allah seperti yang dipastikan oleh Tuhan Yesus bahwa kita akan menerima kuasa kalau Roh Kudus turun atas kita. kasih karunia itu membangkitkan iman dalam hati orang percaya dan kasih karunia itu juga yang akan membuat orang-orang beriman tetap kuat sehingga menghasilkan buah dalam ketekunan:
Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, (Fil. 1:29)
Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus.(2Ti 2:1)
Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2Kor. 12:9)
Disinilah letak adanya hati yang subur dengan hati yang tidak subur (hati yang penuh semak belukar, hati yang berbatu-batu, dan hati yang sperti ditepi jalan). Hati yang subur adalah hati yang telah menerima kasih karunia Allah karena Roh Kudus.
Kelahiran kembali Ini disebut oleh rasul Petrus sebagai pengudusan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus, dan kita menerima percikan darah-Nya (1 Pet.1:2).  Karena sekalipun sebelumnya kita telah dipilih oleh Allah sebelum dunia dijadikan, tetapi kita belum sah menjadi umat Allah, anak-anak Allah. kita baru sah sebagai umat dan anak setelah Roh Kudus menerapkan kelahiran baru itu di dalam hati kita sehingga kita percaya kepada Kristus dan akhirnya menerima penebusan yang dikejakan Kristus bagi umat atau mempelai-Nya. Oleh Roh itu kita berseru ya Abba (Rm. 8:15), Roh itu bersaksi dengan roh kita bahwa kita adalah anak-anak Allah (Rm.8:16). Dan disaat Saat kita mengambil keputusan untuk taat kepada Yesus atau percaya kepada Yesus, saat itulah kita diberi kuasa menjadi anak-anak Allah (Yoh.1:12-13), Saat itulah kita menerima pengurapan dari Yang Kudus (1 Yoh.2:20,27).  Kita telah diurapi dengan Roh Kudus, bukan dengan minyak. Kita telah disahkah sebagai: “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.  (1Pet. 2:9,10) Kita memiliki keberanian untuk memberitakan Firman Allah, karena kita telah diberi kuasa untuk bersaksi tentang Injil. kasih karunia Allah membangkitkan roh keberanian dalam hati kita bukan roh ketakutan (2 Tim.1:7; 2 Kor.1:21)
Di atas tadi, kita telah belajar bahwa Tidak seorangpun dapat mengambil langkah menuju dalam kelahiran kembali ini, kecuali Roh kudus yang melahirbarukannya, Ia melahirbarukan siapa yang dikehendaki-Nya. Jadi dalam hal ini yang perlu kita terapkan dalam hidup kita adalah biarlah hati kita limpah dengan puji dan syukur atas rahmat Allah yang besar yang dilimpahkan-Nya bagi kita, biarlah kita menjadi orang yang memberitakan Firman Kristus dengan berani (Kis.4:30-31), serta kita menjadi pribadi yang kuat dan tekun dalam iman karena kasih karunia Allah yang telah dilimpahkan-Nya bagi kita. Rasul Paulus berkata: “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (Fil 2:12-13); Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. (Fil. 1:6)

3.      Membaptiskan
Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh. (1 Kor. 12:13).
Ketika kita sadar akan dosa kita dan berpaling dari dosa-dosa itu serta menerima Kristus sebagi satu-satunya Juru selamat hidup kita, saat itulah kita menerima baptisan Roh Kudus. Pembaptisan ini sering disebut dengan baptisan Roh Kudus. di atas telah kita bahas bahwa Yang berhak melakukannya adalah Yesus/ Allah bukan hamba Tuhan/manusia (Mark.1:8) mengapa, karena Yohanes saja yang dianggap oleh Yesus sebagai “Diantara mereka yang dilahirkan oleh perempuan, lebih besar Yohanes pembaptis (Mat.11:11) Tidak pernah membaptis dengan Roh Kudus. tugas hamba Tuhan hanya membaptiskan dengan air sebagai tanda pertobatan. Kata baptis berasal dari kata Baptizo yang artinya dimasukkan, dibenamkan, dicelupkan.  Dibaptis dengan air tidak sama dengan dimasukkan di dalam air tetapi tidak pernah bertentangan. Sama halnya dibaptis dengan Roh Kudus tidak sama artinya dengan dimasukkan di dalam Roh Kudus tetapi hal itu tidak bertentangan. Jadi jika kita kombinasikan kedua kalimat ini menjadi satu kalimat maka demikian “kita dibaptis dengan air dengan cara dimasukkan di dalam air & dan kita dibaptis dengan Roh Kudus dengan cara dimasukkan di dalam Roh Kudus”.  kita dimasukkan di dalam Roh Kudus supaya kita mendapat bagian di dalam-Nya. Kita dijadikan sebagai anggota tubuh Kristus. Secara Roh kita terhimpun dalam persekutuan secara Universal (Ibr.12:22-23), yaitu gereja yang kudus dan am. Kita menjadi anggota tubuh Kristus yang kudus secara Universal oleh karena penebusan Kristus. Hal ini mengandung pengertian bahwa Kristus sangat mengasihi gereja-Nya, umat pilihan-Nya sehingga Ia rela menyerahkan diri baginya (Efesus 5:25). Sekaligus Allah memperlengkapi kita dengan karunia Roh untuk membangun satu sama lain. Karunia-karunia Roh dapat di baca dalam 1 Kor.12 dan Rm.12-4-8.  Kita tinggal di dalam Allah dan Allah di dalam kita. Hidup kita tersembunyi di dalam Allah (Kol.3:3)

4.      Memateraikan
Di dalam Dia kamu juga karena kamu telah mendengar firman kebenaran, yaitu Injil keselamatanmu di dalam Dia kamu juga, ketika kamu percaya, dimeteraikan dengan Roh Kudus, yang dijanjikan-Nya itu. (Ef. 1:13)
Kita telah di masukkan menjadi anggota atau bagian dari tubuh Kristus, tetap kita juga diMateraikan oleh Roh Kudus sebagai tanda milik Allah ( 2 Kor..1:22).  Hal ini terjadi saat kita menerima dan percaya kepada Injil Kristus. Materainya bukan seperti materai yang sering di jual di tokoMaterai ini bisa berduka karena Ia adalah Pribadi (Ef.4:30). Dan kita tahu bagaimana akibatnya kalau Roh Kudus berduka dalam kita, sama seperti seorang ayah berduka melihat anaknya yang nakal lalu dihajar.  Duka yang dialami Roh Kudus ini seringkali terjadi karena kehidupan anak-anak Tuhan yang memberi kesempatan kepada dosa. dosa masih dan berkeliaran dalam tubuh orang percaya yang seharusnya diperhambakan oleh Allah.  dan kitapun telah menyadari sebenarnya apa ganjaran yang telah diterima oleh Yesus karena duka Allah yang diakibatkan oleh ulah (pelanggaran) kita. Penderitaan penghukuman, dan penghinaan yang tidak seharusnya diterima oleh Yesus, ditanggungkan kepada-Nya. Penderitaan Kristus diatas kayu salib seharusnya menjadi didikan atau peringatan bagi kita sebagai umat tebusan-Nya. Karena tujuan dari kasih karunia Allah itu juga adalah untuk mendidik kita supaya kita menjadi orang yang rajin berbuat baik. Karena rencana keselamatan yang telah ditentukan itu bagi umat pilihan juga satu paket dengan perbuatan baik kita.  Dan itu telah dipastikan oleh Yesus bahwa kita akan berbuah banyak “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (Yoh 15:5) karena Roh Kudus telah memperbaharui hati kita.  Rasul Paulus berkata: “Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik. (Tit.2:11-14). Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Ef. 2:10).

5.      Mendiami
Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? (1Kor. 6:19).
orang yang telah dilahirbarukan oleh Roh Kudus memiliki jaminan dan kepastian keselamatan. karena Allah Tritunggal (Bapa, Anak dan Roh kudus) berdiam secara permanen dalam diri orang percaya (Yoh. 14:16,23; 1 Kor.6:19; Gal.3:27). Berdiamnya Roh Kudus di dalam kita juga merupakan sebagi pengesahan kita menjadi milik Allah. dan pendiaman itu sebagai jaminan bagi kita sampai memperoleh hak waris kita sepenuhnya di dalam kerajaan sorga (Ef.1:14; 2 Kor.1:22).  Penerimaan Roh Kudus disebabkan karena Injil keselamatan. Pendiaman Roh berbeda dengan pemenuhan Roh.  Pendiaman Roh adalah pengisian (Allah tinggal di dalam kita) yang dilakukan oleh Roh Kudus dan kita tidak akan pernah kehilangan-Nya. Sedangkan pemenuhan Roh Kudus adalah wujud dari penyerahan kita sepenuhnya kepada Roh Kudus yang berdiam di dalam kita, dan akibatnya kita digunakan oleh Allah dalam rencana-rencana dan kepentingan-Nya. Orang yang belum lahir baru atau belum beriman kepada Yesus tidak dapat megalami pemenuhan Roh kudus ini karena tidak ada Roh Kudus di dalam dirinya.  Orang-orang percaya diperintahkan untuk selalu dipenuhi oleh Roh Kudus karena kita bisa saja kehilangan pemenuhan Roh Kudus saat kita mendukakan-Nya dan memadamkan-Nya: “ Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh (Ef 5:18).  Meski demikian kita tidak akan pernah kehilangan pendiaman Roh Kudus seperti yang diduga-duga oleh banyak orang bebal yang tidak mau mengerti dengan sungguh-sungguh kebenaran firman Allah. orang-orang bebal ini berpikir bahwa kita orang Kristen bisa kehilangan Roh Kudus (pendiaman Roh). Sedangkan yang ada adalah Roh Kudus berdiam selama-lamanya dalam hidup orang Kristen kecuali jika orang tersebut memang tidak pernah didiami oleh Roh Kudus. dan kalau ada orang Kristen dalam kutip kristen KTP yang tidak didiami oleh Roh Kudus berarti iapun sebenarnya tidak pernah akan merasa kehilangan Roh Kudus karena Roh Kudus sama sekali tidak pernah mendiaminya.
Saat kita memberi diri dipimpin oleh Roh Kudus, merenungkan Firman Tuhan, berdoa, menaikkan puji-pujian rohani kepada Tuhan maka Buah Roh nyata dalam hidup kita sebagi hasil dari penyerahan diri (Gal.5:22-23). Jemaat mula-mula sangat pesat pertumbuhannya walaupun didera penderitaan yang sangat besar karena mereka selalu memberi diri dipenuhi oleh Roh Kudus. Orang yang dipenuhi Roh kudus selalu mengalami damai sejahtera dan sukacita. Orang yang dipenuhi Roh Kudus meninggalkan hidup yang berpusat pada diri sendiri kepada hidup yang berpusat pada kemuliaan Tuhan.  Selain memenuhi kita, Roh Kudus juga melindungi kita sehingga kita tidak dapat dirasuk oleh Setan (1 Yoh.5:18). Orang Kristen yang masih bisa dirasuk setan berarti ia tidak pernah didiami Roh Kudus dan ia bukan gereja. 
Roh Kudus yang mendiami kita itu juga berfungsi untuk Menerangi orang percaya (1 Kor.2:13). Ia menerangi hati kita sehingga kita dapat menyukai & menerima hal-hal yang rohani. Berbeda dengan manusia yang duniawi tidak menyukai dan menerima hal-hal yang rohani, ia bahkan menganggapnya sebagai suatu kebodohan (1Kor.2:14).  Selain itu Roh Kudus juga mengingatkan/mengajarkan kita akan Firman Tuhan (Yoh.14:26). 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar