Minggu, 07 Juni 2015

Kaum Pilihan Allah

Kaum Pilihan Allah = Chosen By God 
(R.C. Sproul) : Tyndale House Publisher
---Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara; 2003---
1.      Pergumulan
·         Kata “predestinasi” biasanya dikaitkan pada konotasi yang tidak menyenangkan, yaitu fatalisme. Fatalisme dimengerti sebagai keadaan di mana manusia dianggap sebagai boneka yang tidak dapat berbuat apa-apa2.
·         Kata “predestinasi lebih menakutkan lagi karena dikaitkan  dengan seorang guru yang terkenal yakni: John Calvin. John Calvin dilukiskan sebagai seorang yang bermuka tegang dan tidak ramah, yang dengan kejam telah membakar seseorang yang dianggap bidat yaitu: Ichabod Crane, pada abad yang ke 162.
·         Fakta predestinasi: Ef. 1:4-5; Ef. 1:11; Rm. 8:293.

PANDANGAN
“REFORMASI”8
PANDANGAN YANG
MELAWAN8
St. Augustine
Pelagius
St. Thomas Aquinas
Arminius
Martin Luther
Philip Melanchthon
John Calvin
John Wesley
Jonathan Edwards
Charles Finney

2.      Predestinasi dan Kedaulatan Allah
·         Kata “pre” dari predestinasi ini menunjuk pada waktu. Webster menunjuknya sebagai “sebelumnya” Destiny menunjukkan pada tempat tujuan kita, ini sama dengan pemakaian umum dari kata “destination”13.
·         Predestnasi mengajarkan bahwa tujuan ahir kita ada di dalam tangan Allah. dengan perkataan lain: dari kekekalan, sebelum kita ada di dunia ini, Allah telah menetapkan untuk menyelamatkan sebagian umat manusia dan membiarkan yang lain binasa13.
·         Allah dapat menetapkan hal-hal yang belum terjadi dengan cara-cara yang berbeda. Namun segala sesuatu yang terjadi paling tidak terjadi atas ijin-Nya. Apabila Ia mengijinkan sesuatu, itu berarti Ia harus memutuskan untuk memperbolehkannya, dengan kata lain dapat dikatakan  Ia menetapkan sebelumnya17.
·         Tidak ada satu molekul pun yang berkeliaran di luar kontrol Allah. Allah adalah Allah yang berdaulat. Allah adalah Allah... tanpa kedaulatan Allah, Allah tidak dapat menjadi Allah. jikalau kita menolak kedaulatan Allah, maka itu berarti kita menerima ateisme... WCF[1] meneguhkan kedaulatan Allah atas segala sesuatu dan menandaskan bahwa Allah tidak berbuat kejahatan dan melanggar kebebasan manusia. Kebebasan manusia dan kejahatan ada di bawah kedaulatan Allah19.
·         Allah mengetahui bahwa kita akan jatuh dala dosa dan Ia tetap saja menciptakkan kita. Mengapa itu harus berarti Ia tidak kasih? Allah juga tahu sebelumnya bahwa Ia akan melaksanakan rencana penebusan bagi ciptaan-Nya yang jatuh dan rencana itu akan mencangkup perwujudan yang sempurna dari keadilan-Nya serta ekspresi yang sempurna dari kasih, yang mempredestinasikan keselamatan bagi umat-Nya. Merekalah yang Alkitab sebut sebagai “pilihan-Nya” atau umat yang dipilih24.
·         Esensi sebenarnya dari anugerah adalah tidak layak diterima. Allah selalu mempunyai hak untuk berbelaskasihan kepada siapa Ia berkenan untuk menyatakan belaskasihan-Nya. Allah mungkin dapat dikatakan berhutang keadilan kepada manusia, tetapi Ia tidak pernah berhutang kemurahan kepada manusia25.
·         Allah tidak harus mendapatkan ijin dari orang berdosa untuk berbuat sesuatu terhadap orang berdosa sesuai dengan kehendak-Nya28. Yer. 20:7a
·         Allah tidak pernah mempunyai kewajiban untuk bermurah hati kepada orang-orang berdosa... kemurahan-Nya bukan suatu kewajiban, namun Allah secara sukarela memberikan kemurahan-Nya kepada orang-orang pilihan-Nya. Ia memberikan kepada Yakub dan tidak memberikan kepada Esau. Ia memberikan kepada Petrus dan tidak kepada Yudas 31.
·         Kebebasan manusia tidak pernah dapat membatasi kedaulatan Allah.” itulah yang diartikan kedaulatan. Jikalau kedaulatan Allah dibatasi oleh kebebasan manusia, maka bukan Allah yang berdaulat melainkan manusia35.
Tiga kata perbendaharaan:
a.       Kontradiksi: A bisa jadi Ayah dan anak pada waktu yang sama tapi tidak bisa menjadi Ayah dan anak pada relasi yang sama.
Yesus adalah Allah dan manusia pada waktu yang sama tapi Ia bukan Allah dan manusia pada suatu relasi yang sama36-37.
b.      Paradoks: sesuatu yang kelihatannya kontradiksi, namun apabila diteliti secara cermat bisa dipecahkan.. Allah adalah satu esensi-Nya dan tiga Pribadi... Tritunggal merupakan suatu paradoks, dan sama sekali bukan kontradiksi37.
c.       Misteri. Istilah “misteri” menunjuk pada apa yang benar tetapi kita tidak mengerti, contoh Tritunggal, Inkarnasi Kristus: Yesus adalah satu Pribadi dengan dua natur, (natur dari gaya grafitasi bumi, atau suatu gerakan?)39.

3.      Presdetinasi dan kehendak bebas
·         Setiap pilihan adalah bebas dan setiap pilihan telah ditentukan. Tetapi “menentukan” disini tidak berarti bahwa adanya paksaan dari luar yang menentukan suatu kehendak. Melainkan menunjukkan kepada motivasi atau keingian dalam diri seseorang.  Ringkasnya hukum ini berbunyi sebagai berikut: pilihan-pilihan kita ditentukan oleh keinginan-keinginan kita. Pilihan-pilihan itu tetap menjadi pilihan kita oleh sebab pilihan-pilihan itu dimotifasikan oleh keinginan kita sendiri. Ini adalah apa yang kita sebut “penentuan secara mandiri”, yang merupakan esensi dari kebebasan47.
·         Menurut Alkitabiah, letak permasalahan kita itu amatlah jelas, yaitu berkaitan dengan sifat dari keinginan-keinginan kita. Ini merupakan titik kejatuhan kita (Kej. 6:5)
·         Jonathan Edwards dan semua penganut doktrin predestinasi menurut pandangan reformasi setuju bahwa apabila Allah tidak menanamkan kerinduan dalam hati manusia, dan pemilihan diserahkan pada keinginan mereka sendiri, maka tidak seorang pun yang akan pernah memilih Kristus55.

Sebelum kejatuhan
Manusia59

Setelah kejatuhan
Manusia
Setelah kelahiran baru
Manusia
Setelah dimuliakan
Manusia
Mampu berdosa

Mampu berdosa
Mampu berdosa

Mampu untuk tidak berdosa

Mampu untuk tidak berdosa
Mampu untuk tidak berdosa

Tidak mampu untuk
Tidak berdosa





Tidak mampu untuk berdosa


-          Kemampuan untuk berdosa bukan karena kuasa nature dosa asal
-          Kemampuan manusia untuk tidak berdosa ini telah hilang pada waktu kejatuhan59. Kemampuan ini dipulihkan kembali pada saat seseorang dilahirkan kembali dan kemudia diteruskan kembali
-          Ketidak mampuan manusia untuk tidak berdosa disebabkan oleh kesalahan dari kuasa nature kita yang telah jatuh dalam dosa, ini disebut dosa asal ( Yoh.6:44,65)
Yoh.6:45= “tarik” yunani: “elko”. Kittel’s Theological dictionary of the new testament : membuat/memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu dengan otoritas yang tidak dapat ditolak.
-          Yak.2:26= menyeret
-          Kis.16:19= menyeret
·         ... buku syair yunani yang tidak ternama, dimana kata yunani yang sama dipakai untuk melukiskan tindakan untuk menimba air keluar dari sumur64.
·         Butir utama dari teologia reformasi adalah rumusan “kelahiran baru mendahului iman”66.

4.      Kejatuhan Adam dan Kejatuhanku.
·         Pandangan realis tentang kejatuhan menuntut semacam konsep praeksistensi dari jiwa manusia. Jadi, sebelum kita dilahirkan, sesungguhnya jiwa kita sudah ada. Jiwa-jiwa itu telah hadir bersama Adam pada saat kejatuhan77.
·         Ibr.7:9-10... Keimamatan Melkisedek lebih unggul dari pada keimamatan Lewi79... Melkisedek memberkati Abraham... Melkisedek sebagai imam, bukan Abraham “lewi membayar persepuluhannya melalui Abraham. “dan lewi melakukan hal itu sementara ia “masih berada dalam kandungan orang tuanya.”
·         Rm. 5:12,15,18,19.. Federalisme mengakui bahwa kita diwakili oleh adam dan reprentasi semacam itu adalah adil dan akurat.  mis, mengupah pembunuh85.
·         Kita memang tidak memilih wakil sendiri wakil bagi kita. Wakil kita telah dipilih oleh Allah yang Maha kuasa86.
-          Ia melakukannya dengan sangat sempurna87
-          Allah tidak akan pernah melakukan kesalahan
-          Adam pilihan yang tepat untuk mewakili saya
-          Namun adam sendiri bukan orang tidak dapat berbuat salah
·         Allah sudah mengetahui sebelum kejatuhan bahwa pasti akan ada kejatuhan itu dan Ia telah bertindak untuk menebus sejumlah orang. Ia menentukan kejatuhan itu dalam pengertian bahwa Ia memilih untuk menginjinkan hal itu terjadi, bukan dalam pengertian bahwa Ia memilih untuk memaksakan hal itu untuk terjadi89.

5.      Kematian Rohani
·         TULIP
·         Total Depravity bukan Utter Depravity (bahwa kita semua adalah orang yang berdosa, dimana tidak ada kebaikan lagi yang dapat dihasilkan oleh kita)94. Radikal Corruption (pencemaran yang radikal)
·         Ketidak mampuan moral manusia> Rm 3:10-12, Luk.18:19
·         Tidak berguna...Rm.3= berjalan dalam kedagingan, tidak menghasilkan nilai yang kekal
·         Kita tersandung, karena kita mempunyai pengertian yang relatif tentang arti “baik” itu Mereka bersedia berkorban, Bekerja dengan rajin, Hati-hati dan jujur
·         Tetapi standar tertinggi untuk kebaikan, yaitu standar yang akan dipakai untuk menghakimi kita, adalah hukum Allah97.
·         Kategori Alkitab, kebaikan diukur dua segi:
-          Kesesuaian lahiriah dengan hukum Allah
-          Tidak hanya kesesuaian tindakan luarnya melakukan hukum Allah, melainkan juga motivasinya98.
·         Biarpun kita dalam status  telah jatuh dalm dosa, tetapi kita tetap mempunyai kemampuan moral untuk mencari-Nya
Yes.55:6> bangsa Israel
Mat.7:7> orang percaya
Wah.3:20>jemaat
·         Paulus berkata bahwa manusia telah mati. Manusia tidak hanya tenggelam, melainkan ia telah tenggelam didasar lautan. Oleh karena itu, tidak ada gunanya melemparkan alat penyelamat kepada seseorang yang sudah tenggelam. Allah menyelam kedalam air serta menarik orang mati itu dari dasar lautan dan kemudian melakukan tindakan ilahi, yaitu menghembuskan nafas kepada orang mati itu dan memberikan hidup yang baru kepadanya108.
·         Setelah Allah melahirbarukan jiwa manusia, yaitu setelah Allah membuat kita hidup kembali secara rohani, kita melakukan pemilihan. Kita percaya. Kita memiliki iman. Kita bersandar kepada kristus. perihal kita percaya kepada Kristus itu tidak diputuskan oleh Allah. Allah tidak memutuskan hal percaya itu bagi kita. Tetapi, kita sendirilah yang memutuskan untuk percaya kepada Kristus setelah kita dilahirkan baru oleh Allah. jadi, iman itu bersifat monergestic (one-working atau usaha satu pihak) seperti kelahiran baru110.
·         Tindakan Allah melahirbarukan kita adalah merupakan tindakan anugerah > Ef. 2:4-5111.
·         Kalvinisme tidak pernah mengajarkan bahwa Allah memaksa sejumlah orang mati-matian tidak mau untuk masuk dalam kerajaan surga, dan mengesampingkan orang-orang yang sangat ingin masuk kesana. Perlu diingat bahwa butir yang paling utama dari doktrin predestinasi “reformed” adalah terletak pada pengajaran Alkitab tentang kematian rohani manusia115.

6.      Pra- Pengetahuan (=Foreknowledge) Allah dan predestinasi
Dari kekekalan Allah telah mengetahui bagaimana kehidupan setiap manusia. Allah mengetahui apakah kita akan menerima Kristus atau menolak Kristus... Allah memilih kita oleh karena Ia telah mengetahui sebelumnya bahwa kita akan memilih Dia121. Rm.8:29-30.
·         Dalam teologi kita membedakan antara panggilan eksternal dan panggilan internal123.
·         Pandangan reformasi tentang predestinasi129:
-          Menegaskan bahwa keputusan terakhir sehubungan dengan keselamatan terletak pada Allah, bukan pada manusia
-          Sejak kekekalan Allah telah memutuskan untuk intervensi kedalam hidup sejumlah orang dan membawa mereka kepada iman keselamatan, dan Allah telah memilih untuk tidak berbuat hal yang sama kepada orang lain
-          Pilihan itu dapat terjadi oleh karena Allah terlebih dahulu telah memutuskan untuk mempengaruhi kaum pilihan, sehingga mereka dapat menentukkan pilihan tepat.
-          Dasar pemilihan Allah tidak berdasarkan pada manusia tetapi semata-mata hanya berdasrkan kehendak ilahi-Nya dan apa yang berkenan kepada-Nya.

7.      Predestinasi Ganda:> Ultimasi yang seimbang (The Equal Ultimacy View)= Hyper-calvinisme
Kunci dari ide ini: sama seperti Allah berintervensi dalam hidup kaum pilihan untuk menciptakan iman didalam hati mereka, demikian pula Allah berintervensi dalam hidup kaum reprobasi untuk menciptakan ketidakpercayaan di dalam hati mereka133.
·         Pandangan “reformed” mengajarkan bahwa Allah secara positif atau aktif berintervensi dalam hidup kaum pilihan untuk memastikan keselamatan mereka. Dan siasa umat manusia yang lainya dibiarkan oleh Allah. Allah tidak menciptakan ketidakpercayaan dalam hati mereka. Ketidak percayaan itu sudah ada dihati mereka134
·         Rm. 9:9-18... Esau dikatakan “dibenci” oleh Allah... kebencian ilahi yang disebutkan di sini bukan merupakan ekspresi sikap yang keluar dari kedengkian yang sudah lama terpendam dalam hati. Daud menyebutnya sebagai “kebencian kudus” (Maz. 139:22)141.
·         Rm. 9:11... pilihan Allah bukan berdasarkan usaha manusia, atau dasar prapengetahuan Allah... Allah memilih berdasarkan rencana-Nya142.
·         Kita harus membedakan antara syarat yang harus ada bagi keselamatan dan syarat yang harus ada bagi pemilihan148... pemilihan ditujukan kepada keselamatan. Keselamatan dalam pengertian yang sepenuhnya adalah karya penebuasan yang telah Allah kerjakan dalam diri kita149.

8.      Apakah Kita Dapat Mengetahui Bahwa Kita Selamat
·         Kita tidak akan menemukan kesempurnaan pada diri kita sendiri, maupun pada orang lain. apabila kita berpikir bahwa kita dapat menemukannya pada diri kita, maka sesungguhnya kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada pada kita158.
·         II Petrus...mandat untuk membuat pemilihan kita semakin teguh, dan hal ini memerlukan ketekunan161.
·         Ada banyak orang Kristen yang telah diselamatkan tapi tidak memiliki keyakinan keselamatan.  Ketidakyakinan akan keselamatan akan menjadi penghambat pertumbuhan rohani seseorang161.
·         Paulus Yakin akan pilihannya... II Tim. 4:4-8; II Tim. 1:12
·         Ketekunan untuk memelihara keyakinan merupakan ketekunan yang bersifat terus menerus165... pencobaan-pencobaan adalah bukan untuk menghancurkan pengharapan kita, melainkan untuk mengkokohkanya166. I Pet. 4:12-13167.
·         Doktrin tentang jaminan kekal atau pemeliharaan orang-orang kudus adalah didasarkan pada janji-janji Allah. Fil. 1:6; Yoh. 10:27-29; I Pet. 1:3-5; Ibr.10:14169; Rm. 8:33-39.
·         Gereja Roma katholik mengeluarkan ketetapan sebagai berikut: “apabila seseorang yang mengatakan bahwa orang yang telah dibenarkan tidak akan kehilangan anugerah yang diterimanya dan bahwa orang yang kehilangan anugerah serta berbuat dosa sesungguhnya orang itu belum pernah dibenarkan, maka orang yang mengatakan hal itu harus dikutuk” (Konsili Trent:6/23)170.
·         Armenianisme: “orang-orang yang benar yang telah dilahirbarukan tetapi kemudian menyia-nyiakan anugerah dan mendukakan RohKudus dengan dosa yang dilakukannya, maka pada akhirnya akan secara total kehilangan anugerah dan menuju pada kebinasaan yang kekal” (Konferensi Kaum Remonstrant 11/7)170-171.
·         Luk. 22:31,32... Keyakinan kita terletak pada Juru Selamat kita dan Imam kita yang terus berdoa bagi kita173... Yoh. 17:11-12, 24
·         ... orang yang tetap terjatuh dan binasa...  I Yoh. 2:19... apabila kita kehilangan, itu berarti kita tidak pernah memilikinya. kita mengakui gereja Yesus Kristus merupakan tubuh campuran... lalang-Gandum, kambing-domba175.
·         ...Tentang orang-orang yang murtad.. II Tim. 2:17-18. Kesimpulannya (ay.19)... petobat-petobat palsu (II Pet. 2:22)
·         Ibr. 6:4-6...  kuncinya (ay.9)... perjanjian kekal Allah Yer.32:40
·         Dosa yang tak dapat diampuni... Mat. 12:31-32191 X Ibr. 10:26-29 = kuncinya terletak pada dosa sesudah kita menerima pengetahuan anugerah itu195.
·         Allah bukan hanya menetapkan akhir keselamatan bagi orang pilihan, melainkan Ia juga telah menetapkan  sarana untuk pencapaian itu204.



[1] Allah, dari segala kekekalan, bertindak berdasarkan kehendak-Nya yang bijaksana dan kudus, dan tanpa perubahan menentukan segala sesuatu yang terjadi. Namun demikian itu sama sekali tidak berarti bahwa Allah adalah penyebab/pencipta dosa, dan penyebab dari kejahatan yang ada dalam kehendak ciptaan. Allah tidak mengambil kemerdekaan dari penyebab kedua, malahan meneguhkan-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar