Kamis, 21 April 2016

Antara Kasih dan Keadilan Allah

Antara Kasih  dan Keadilan Allah


            Kasih dan keadilan Allah seringkali menjadi suatu perdebatan di antara banyak orang termasuk di kalangan kristen.  perdebatan ini biasanya diakibatkan karena sulitnya memahami kesatuan sifat Allah ini pada situasi dan waktu yang sama.  Bahkan tidak sedikit orang memaksa jalan pikirannya untuk mempertemukan kedua sifat ini. Mereka menciptakan Tuhan bagi diri mereka sendiri.
Bila Kita ingin tahu tentang Kasih Allah maka kita harus berpusat pada pihak Allah.  dan juga Bila Kita ingin tahu tentang keadilan Allah maka kita harus berpusat pada pihak Allah. berpusat pada pihak Allah maksudnya adalah apa kata Tuhan tentang diri-Nya sendiri dengan sifat-sifat yang ia miliki. Di bawah ini adalah salah satu teks yang membicarakan perihal keadilan dan kemurahan Allah (Kasih Allah) pada situasi yang bersamaan. Teks ini adalah sebuah perumpamaan mengenai hal kerajaan sorga yang di sampaikan oleh Tuhan Yesus sendiri.

1"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.  2Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. 3Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. 4Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.  5Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.  6Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?  7Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.  8Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.  9Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.  10Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.  11Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,  12katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.  13Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?  14Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.  15Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?  16Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."  (Mat.20:1-16).

            Bagaimana bentuk keadilan menurut perumpamaan ini??. menurut perumpamaan ini bahwa keadilan seorang tuan itu dinyatakan ketika ia memenuhi janji-Nya. Jadi, Allah adil karena Ia memenuhi janji-Nya. Janji seorang tuan kebun itu bahwa satu hari = satu dinar (ay.2).  sekalipun tuan kebun itu memberi masing-masing dari pekerja-pekerjanya seolah-olah sama rata yaitu satu dinar.  Namun pada hakekatnya hal ini bukanlah sama rata terbukti pada ayat 12,13 pekerja-pekerja yang lebih dahulu masuk itu melakukan protes kepada tuan mereka itu, dan barangkali mereka menuduh tuan itu sebagai orang yang tidak berlaku adil terhadap mereka. namun pada 13,14 tuan itu menegaskan bahwa ia telah berlaku adil kepada mereka. keadilan tuan itu telah dinyatakan ketika ia memberi sesuai bagian atau hak mereka, yaitu sesuai dengan kesepakatan yang telah dijanjikan oleh tuan itu. tuan itu adil karena ia tidak mengurangi apa yang menjadi bagian atau hak pekerja-pekerjanya yang memenuhi syarat itu.
Demikianlah juga tentang Allah. Allah berlaku adil karena ia konsisten terhadap hukum-hukum-Nya dan janji-janji-Nya.  namun sayang sekali tidak ada manusia yang memenuhi syarat untuk diselamatkan oleh Allah. mulai dari adam sampai sepanjang sejarah manusia. Semua orang memenuhi syarat untuk masuk neraka bukan memenuhi syarat masuk surga. Firman Tuhan berkata: Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. (Yak. 2:10);  “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (Rm. 3:23); Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Rm. 6:23).
Jadi, Allah adil bila Allah menghukum manusia berdosa. dengan demikian hanya kemurahan hati (kasih) Allah lah yang yang dapat menyelamatkan manusia berdosa.

            Dalam hal kasih, bila kita meninjau kembali pada perumpamaan di atas yang disampaikan oleh Tuhan Yesus. Pemberian yang diberikan oleh tuan kebun di atas kepada pekerja-pekerja-Nya pada hakekatnya itu tidaklah sama rata. Mengapa saya katakan tidak sama rata, karena yang lain memenuhi syarat untuk mendapatkan satu dinar tapi yang lain ada yang berangkat kerja di atas jam 9, diatas jam 12 siang dan di atas jam 5 sore.  Hal ini terlihat tidak adil. Tetapi kembali lagi bahwa tuan kebun itu telah berlaku adil kepada mereka yang berhak mendapatkan bagian atau haknya itu. Dan kepada yang lainya ia  memberi tanpa memenuhi syarat karena ia bebas memberi kepada siapa ia mau bermurah hati (ayat 15). Tuan kebun itu tidak mencurangi siapapun. Justru pemberiannya kepada yang bekerja mulai dari jam 9, 12, 5 sore itu menandakan bahwa hatinya begitu mulia.kemurahan hati tuan kebun itu tidak sama rata. Ada yang menerima dan ada yang tidak.

            Dalam hal kasih, Allah memberi dengan kerelaan hati-Nya. Allah memberi dengan kemurahan hati-Nya. namun Allah tidak bermurah hati kepada semua orang.  degan demikian apakah kita mau katakan bahwa Allah tidak adil?? Tentu tidak.  Allah kita adil sekalipun Ia tidak bermurah hati kepada semua orang. Allah memberi (kasih) berdasarkan kehendak bebas-Nya. sama seperti Tuan kebun di atas tadi, ia tidak pernah berlaku curang kepada siapapun. Demikian juga Allah tidak berlaku curang terhadap siapapun. Beberapa yang lain memperoleh kemurahan Allah sedangkan yang lain mendapatkan apa yang sepatutnya adil.  Kemurahan hati-Nya bukan suatu keharusan bagi-Nya. jika keharusan maka itu bukan lagi sebuah kerelaan apalagi kemurahan hati.  Allah sangat mungkin untuk memberi lebih bahkan tanpa syarat kepada orang lain. karena ia bebas bermurah hati.  Demikian juga Allah berinisiatif menyelamatkan manusia berdosa dengan jalan mengutus anak-Nya mati di kayu salib. tetapi Ia tidak melakukan hal yang sama kepada Malaikat yang jatuh dalam dosa.

            Apakah Allah mengabaikan keadilan-Nya dalam karya penyelamatan? Tidak.  Pengorbanan Yesus adalah bukti dari kasih Allah sekaligus untuk menunjukkan keadilan-Nya.  Allah tidak segan-segan menghukum yang berdosa. Allah konsisten terhadap hukum-hukum-Nya.  Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, (Rm. 8:3)
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. (1Pet. 2:24).
23Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, 24dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 25Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan keadilanNya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaranNya. 26MaksudNya ialah untuk menunjukkan keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus”. Rm.3:23-26

            Keselamatan adalah semata-mata oleh kemurahan Allah, bukan karena manusia berhak mendapatkannya. jika kita telah menerima Kristus sebagi Tuhan dan Juru selamat kita, maka kita juga harus sadar bahwa Allah tidak main-main dengan dosa. kematian Yesus bagi kita yang percaya harus mejadi pelajaran yang sangat serius untuk kita selalu menghormati Tuhan.  bila kita merasa bahwa kita adalah  umat pilihan Tuhan karena iman yang ada dalam hati, maka juga berarti kita harus sadar dan tidak boleh sombong karena Allah memberi-Nya berdasarkan kemurahan bukan berdasarkan prestasi hebat kita. Tidak ada yang layak kita menerima kemurahan hati Allah itu. kemurahan hati Allah bagi kita yang telah menerimanya harus menjadi motivasi untuk selalu hidup rendah hati selama masih menumpang di dunia. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Ef.2:8-9.

            Apakah kemurahan hati Allah dalam keselamatan umat pilihan bertentangan dengan hukum alam?? Tidak.
Di pihak Allah, Keselamatan adalah pekerjaan Allah sepenuh-Nya kepada manusia. Sedangkan di pihak manusia keselamatan adalah respon dan tanggung jawab manusia sepenuhnya kepada Allah di dalam Kristus Yesus. Orang-orang percaya yang sesungguhnya akan terus bertekun di dalam kasih Kristus sekalipun dalam pergumulan yang sehebat apapun.
32Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?  33Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?  34Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?  35Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?  36Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."  37Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.  38Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,  39atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.Rm.8:32-39
12Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Fil.2:12-13

Perlu kita tahu dan ingat bahwa umat pilihan sebagai manusia baru yang diciptakan di dalam Kristus Yesus dapat dipastikan akan hidup untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapakan Allah “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Eph 2:10). jadi perbuatan baik harus selalu nyata di dalam hidup orang percaya sebagai tanda bahwa ia benar-benar ada di dalam Kristus Yesus.
Bagaimana caranya suapaya kita diperlengkapi utuk melakukan pekerjaan baik? Apa yang menjadi ukuran bagi kita, bahwa sesuatu itu baik atau tidak bagi Allah? Firman Allah yang tertulis (Alkitab). 16Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.  17Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2Ti 3:16,17).
Keterangan: jangan pernah jemu-jemu membaca, merenungkan Firman Tuhan. karena Alkitab firman Allah memperlengkapi kita sebagi umat panggilan Allah untuk melakukan pekerjaan baik. Ingat, pekerjaan baik adalah tanda atau bukti bahwa kita ada di dalam Kristus.


14Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!  15Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."  16Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.  17Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."  18Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.  19Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?"  20Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" 21Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?  22Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan  — 23justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,




sekian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar