Antara Kasih dan Keadilan Allah
Kasih dan keadilan Allah seringkali
menjadi suatu perdebatan di antara banyak orang termasuk di kalangan
kristen. perdebatan ini biasanya
diakibatkan karena sulitnya memahami kesatuan sifat Allah ini pada situasi dan
waktu yang sama. Bahkan tidak sedikit
orang memaksa jalan pikirannya untuk mempertemukan kedua sifat ini. Mereka menciptakan
Tuhan bagi diri mereka sendiri.
Bila
Kita ingin tahu tentang Kasih Allah maka kita harus berpusat pada pihak Allah. dan juga Bila Kita ingin tahu tentang
keadilan Allah maka kita harus berpusat pada pihak Allah. berpusat pada pihak
Allah maksudnya adalah apa kata Tuhan tentang diri-Nya sendiri dengan
sifat-sifat yang ia miliki. Di bawah ini adalah salah satu teks yang
membicarakan perihal keadilan dan kemurahan Allah (Kasih Allah) pada situasi
yang bersamaan. Teks ini adalah sebuah perumpamaan mengenai hal kerajaan sorga
yang di sampaikan oleh Tuhan Yesus sendiri.
1"Adapun
hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar
mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.
2Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah
sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. 3Kira-kira
pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain
menganggur di pasar. 4Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun
anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi. 5Kira-kira pukul dua belas dan
pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi. 6Kira-kira pukul lima petang ia
keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka:
Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari? 7Kata mereka kepadanya: Karena
tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke
kebun anggurku. 8Ketika hari
malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan
bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka
yang masuk terdahulu. 9Maka
datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima
masing-masing satu dinar. 10Kemudian
datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak,
tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga. 11Ketika mereka menerimanya,
mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
12katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu
jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat
dan menanggung panas terik matahari. 13Tetapi
tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil
terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? 14Ambillah bagianmu dan pergilah;
aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti
kepadamu. 15Tidakkah aku
bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau,
karena aku murah hati? 16Demikianlah
orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi
yang terakhir." (Mat.20:1-16).
Bagaimana bentuk keadilan menurut
perumpamaan ini??. menurut perumpamaan ini bahwa keadilan seorang tuan itu
dinyatakan ketika ia memenuhi janji-Nya. Jadi, Allah adil karena Ia memenuhi
janji-Nya. Janji seorang tuan kebun itu bahwa satu hari = satu dinar (ay.2). sekalipun tuan kebun itu memberi masing-masing
dari pekerja-pekerjanya seolah-olah sama rata yaitu satu dinar. Namun pada hakekatnya hal ini bukanlah sama
rata terbukti pada ayat 12,13 pekerja-pekerja yang lebih dahulu masuk itu
melakukan protes kepada tuan mereka itu, dan barangkali mereka menuduh tuan itu
sebagai orang yang tidak berlaku adil terhadap mereka. namun pada 13,14 tuan
itu menegaskan bahwa ia telah berlaku adil kepada mereka. keadilan tuan itu telah
dinyatakan ketika ia memberi sesuai bagian atau hak mereka, yaitu sesuai dengan
kesepakatan yang telah dijanjikan oleh tuan itu. tuan itu adil karena ia tidak
mengurangi apa yang menjadi bagian atau hak pekerja-pekerjanya yang memenuhi
syarat itu.
Demikianlah
juga tentang Allah. Allah berlaku adil karena ia konsisten terhadap
hukum-hukum-Nya dan janji-janji-Nya. namun
sayang sekali tidak ada manusia yang memenuhi syarat untuk diselamatkan oleh
Allah. mulai dari adam sampai sepanjang sejarah manusia. Semua orang memenuhi
syarat untuk masuk neraka bukan memenuhi syarat masuk surga. Firman Tuhan
berkata: Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi
mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. (Yak. 2:10); “Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (Rm. 3:23); Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Rm. 6:23).
Jadi,
Allah adil bila Allah menghukum manusia berdosa. dengan demikian hanya
kemurahan hati (kasih) Allah lah yang yang dapat menyelamatkan manusia berdosa.
Dalam hal kasih, bila kita meninjau
kembali pada perumpamaan di atas yang disampaikan oleh Tuhan Yesus. Pemberian
yang diberikan oleh tuan kebun di atas kepada pekerja-pekerja-Nya pada
hakekatnya itu tidaklah sama rata. Mengapa saya katakan tidak sama rata, karena
yang lain memenuhi syarat untuk mendapatkan satu dinar tapi yang lain ada yang
berangkat kerja di atas jam 9, diatas jam 12 siang dan di atas jam 5 sore. Hal ini terlihat tidak adil. Tetapi kembali
lagi bahwa tuan kebun itu telah berlaku adil kepada mereka yang berhak
mendapatkan bagian atau haknya itu. Dan kepada yang lainya ia memberi tanpa memenuhi syarat karena ia bebas
memberi kepada siapa ia mau bermurah hati (ayat 15). Tuan kebun itu tidak
mencurangi siapapun. Justru pemberiannya kepada yang bekerja mulai dari jam 9,
12, 5 sore itu menandakan bahwa hatinya begitu mulia.kemurahan hati tuan kebun
itu tidak sama rata. Ada yang menerima dan ada yang tidak.
Dalam hal kasih, Allah memberi
dengan kerelaan hati-Nya. Allah memberi dengan kemurahan hati-Nya. namun Allah
tidak bermurah hati kepada semua orang.
degan demikian apakah kita mau katakan bahwa Allah tidak adil?? Tentu
tidak. Allah kita adil sekalipun Ia
tidak bermurah hati kepada semua orang. Allah memberi (kasih) berdasarkan
kehendak bebas-Nya. sama seperti Tuan kebun di atas tadi, ia tidak pernah
berlaku curang kepada siapapun. Demikian juga Allah tidak berlaku curang
terhadap siapapun. Beberapa yang lain memperoleh kemurahan Allah sedangkan yang
lain mendapatkan apa yang sepatutnya adil.
Kemurahan hati-Nya bukan suatu keharusan bagi-Nya. jika keharusan maka
itu bukan lagi sebuah kerelaan apalagi kemurahan hati. Allah sangat mungkin untuk memberi lebih
bahkan tanpa syarat kepada orang lain. karena ia bebas bermurah hati. Demikian juga Allah berinisiatif
menyelamatkan manusia berdosa dengan jalan mengutus anak-Nya mati di kayu
salib. tetapi Ia tidak melakukan hal yang sama kepada Malaikat yang jatuh dalam
dosa.
Apakah Allah mengabaikan
keadilan-Nya dalam karya penyelamatan? Tidak.
Pengorbanan Yesus adalah bukti dari kasih Allah sekaligus untuk
menunjukkan keadilan-Nya. Allah tidak
segan-segan menghukum yang berdosa. Allah konsisten terhadap
hukum-hukum-Nya. Sebab apa yang
tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah
dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang
serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan
hukuman atas dosa di dalam daging, (Rm. 8:3)
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib,
supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh
bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. (1Pet. 2:24).
23Karena
semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, 24dan
oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam
Kristus Yesus. 25Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan
pendamaian karena iman, dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan
keadilanNya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu
pada masa kesabaranNya. 26MaksudNya ialah untuk menunjukkan
keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan
orang yang percaya kepada Yesus”. Rm.3:23-26
Keselamatan adalah semata-mata oleh
kemurahan Allah, bukan karena manusia berhak mendapatkannya. jika kita telah
menerima Kristus sebagi Tuhan dan Juru selamat kita, maka kita juga harus sadar
bahwa Allah tidak main-main dengan dosa. kematian Yesus bagi kita yang percaya
harus mejadi pelajaran yang sangat serius untuk kita selalu menghormati
Tuhan. bila kita merasa bahwa kita
adalah umat pilihan Tuhan karena iman
yang ada dalam hati, maka juga berarti kita harus sadar dan tidak boleh sombong
karena Allah memberi-Nya berdasarkan kemurahan bukan berdasarkan prestasi hebat
kita. Tidak ada yang layak kita menerima kemurahan hati Allah itu. kemurahan
hati Allah bagi kita yang telah menerimanya harus menjadi motivasi untuk selalu
hidup rendah hati selama masih menumpang di dunia. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil
usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang
yang memegahkan diri. Ef.2:8-9.
Apakah kemurahan hati Allah dalam keselamatan
umat pilihan bertentangan dengan hukum alam?? Tidak.
Di
pihak Allah, Keselamatan adalah pekerjaan Allah sepenuh-Nya kepada manusia.
Sedangkan di pihak manusia keselamatan adalah respon dan tanggung jawab manusia
sepenuhnya kepada Allah di dalam Kristus Yesus. Orang-orang percaya yang sesungguhnya
akan terus bertekun di dalam kasih Kristus sekalipun dalam pergumulan yang
sehebat apapun.
32Ia,
yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita
semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita
bersama-sama dengan Dia? 33Siapakah
yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka?
Siapakah yang akan menghukum mereka? 34Kristus
Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk
di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? 35Siapakah yang akan memisahkan
kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau
kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? 36Seperti ada tertulis: "Oleh
karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap
sebagai domba-domba sembelihan." 37Tetapi
dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang
telah mengasihi kita. 38Sebab
aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun
pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, 39atau kuasa-kuasa, baik yang di
atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat
memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.Rm.8:32-39
12Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 13 karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya. Fil.2:12-13
Perlu
kita tahu dan ingat bahwa umat pilihan sebagai manusia baru yang diciptakan di
dalam Kristus Yesus dapat dipastikan akan hidup untuk melakukan pekerjaan baik
yang dipersiapakan Allah “Karena kita ini buatan Allah,
diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang
dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
(Eph 2:10). jadi
perbuatan baik harus selalu nyata di dalam hidup orang percaya sebagai tanda
bahwa ia benar-benar ada di dalam Kristus Yesus.
Bagaimana
caranya suapaya kita diperlengkapi utuk melakukan pekerjaan baik? Apa yang
menjadi ukuran bagi kita, bahwa sesuatu itu baik atau tidak bagi Allah? Firman
Allah yang tertulis (Alkitab). 16Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang
bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki
kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. 17Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah
diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2Ti 3:16,17).
Keterangan:
jangan pernah jemu-jemu membaca, merenungkan Firman Tuhan. karena Alkitab
firman Allah memperlengkapi kita sebagi umat panggilan Allah untuk melakukan
pekerjaan baik. Ingat, pekerjaan baik adalah tanda atau bukti bahwa kita ada di
dalam Kristus.
14Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah
tidak adil? Mustahil! 15Sebab
Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku
mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau
bermurah hati." 16Jadi
hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada
kemurahan hati Allah. 17Sebab
Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan
engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya
nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."
18Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang
dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya. 19Sekarang kamu akan berkata
kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa
yang menentang kehendak-Nya?" 20Siapakah
kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata
kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
21Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk
membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia
dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa? 22Jadi, kalau untuk menunjukkan
murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap
benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan — 23justru
untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang
telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,
sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar