Hukum Perpuluhan di dalam Alkitab
(ringkasan dari File seminar 1-3 Budi Asali)
·
Pada Perjanjian
lama (PL) hukum Taurat berlaku
kepada bangsa Israel karena memang hukum itu diberikan
kepada bangsa Israel, dan
hanya bangsa Israel yang menyembah Yahweh pada masa
itu. (bc. Maz
78:5; Maz 103:7; Maz 105:10; Maz 149:19-20).
·
Meski demikian,
kalau orang di luar Israel tahu tentang hukum Taurat, maka hukum Taurat itu
berlaku untuk mereka! Contohnya
- Naaman (orang Aram, non Israel), di Aram / Syria / di luar
Israel! (2Raja 5:17-18).
- Orang asing yang ada ditengah Isreal (Kel
12:43-49; Kel 12:19; Kel 12:49; Kel 20:10; Kel.23:12; Im 17:8-10,12,13,15; Im 18:26; Im 24:16,22; Bil 9:14; Bil 15:15-16,29-30; Bil 19:10; Ul 5:14 –
·
Hukum Taurat / Perjanjian Lama tetap
berlaku pada jaman Perjanjian Baru. (Luk 24:45; Ro 7:7 - Kis 8:30-35; Yak 2:10-11)
·
Jadi karena perpuluhan
adalah bagian dari hukum Taurat maka juga berlaku untuk seluruh bangsa (Mal. 3:9)
·
Persepuluhan
berasal dari segala hasil yang kita peroleh. Memang di dalam Alkitab persembahan
persepuluhan selalu berupa hasil bumi / ternak.
Mengapa demikian?? Petani
dan peternak hanya merupakan wakil dari semua pekerjaan-pekerjaan yang ada. Contoh lain
a.
‘hujan’
sering digunakan sebagai perwujudan atau simbol dari berkat Tuhan, dan
sebaliknya ‘tak adanya hujan’ digunakan sebagai perwujudan atau simbol dari
hukuman / kutuk dari Tuhan. (Bc.1Raja 8:35-36; Ayub 5:10; Ayub 29:23; Maz 65:11; Maz 68:10; Maz 72:6; Maz 84:7; Maz 147:8 Amsal 16:15; Amsal 25:14; Yes 5:6; “Yes 30:23; Yes 44:3; Yes 55:10; Yer 5:24; Yer 14:22; Yeh 22:24 - Yeh 34:26
- Hos 6:3 - Yoel 2:23 - Amos 4:7 - Zakh 10:1 - Zakh 14:17 - Mat 5:45; Kis 14:17 Ibr
6:7; Yak 5:7; Yak 5:17-18
b.
‘tanah’ sebagai
perwakilan dari semua objek pekerjaan manusia yang dikutuk oleh Tuhan
c.
‘Roti’ menjadi perwakilan dari kebutuhan jasmani (Mat 6:11)
d.
‘Makanan, minuman dan pakaian’ menjadi perwakilan dari kebutuhan
pokok manusia. apakah termasuk? uang sekolah? obat?
biaya dokter? tetapi mengapa semua tak ada? karena yang disebutkan adalah wakil
dari semua kebutuhan pokok! (Mat 6:25-33; 1Tim 6:8)
e.
Abraham dan Yakub memberi Dari rampasan perang. (Bcc. Kej 14:11-12,16,20; Ibr 7:1-6; Kej 28:20-22
·
Bahkan hukum Persembahan
perpuluhan berupa uang pada masa itu pada orang Yahudi Ditambah
harganya dengan 1/5 bagian atau 20%. Jadi, misalnya
harga hasil bumi itu ditaksir sebesar 1 juta, maka ia harus menggantinya dengan
1,2 juta. (Bc. Im 27:30-33).
·
Di dalam Alkitab, tidak
memberikan perpuluhan dianggap menipu Allah Mal 3:6-11
dimana kata ‘menipu’ diterjemahkan juga ‘merampas’. [= menipu / menggelapkan uang]. Amsal 22:23.
·
Orang-orang lewi telah
ditetapkan oleh Allah mendapat penghidupanya dari perpuluhan karena mereka tidak
diberi tanah dalam pembagian setelah penaklukan (Kanaan). (Bc. Bil.18:21-32; Bil 18:20,26; Ul 10:9 - Ul 12:12 ; Ul 18:1; Yos 13:14,33; Yos 14:3; Yos 18:7; Yeh 44:28)
·
Memang orang-orang
Lewi dilarang mempunyai tanah / bagian di tengah-tengah Israel, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka
tidak memiliki properti / tanah sama sekali, karena Alkitab menyebutkan
kota-kota untuk orang-orang Lewi dan tanah-tanah penggembalaannya,
dan bahwa mereka bisa kembali ke ladangnya pada saat persembahan persepuluhan
tak diberikan (Neh 13:10; Im 25:32-34; Bil 35:1-8; Yos 14:4; Yos
21:1-42)
·
Nabi nehemia
pernah menunjukkan kekesalannya kepada tobia pada masa imam Elyasib dan
menyesali perbuatan para penguasa karena mereka telah menyelewengkan dan
mengabaikan hak para petugas di bait Allah sehingga para petugas kembali
keladang mereka (Neh. 13:5-10)
·
Di dalam Alkitab Tuhan
memerintahkan supaya Hak orang-orang lewi tidak boleh diabaikan oleh Israel (Ul. 14:27,29)
·
Orang Lewi melayani dalam Kemah Suci /
Bait Allah (Bil 3:5-8) mereka mengajarkan
hukum Taurat! (Neh 8:8-14; 2Taw 17:7-9
- Mal 2:1-8)
·
Bait Allah merupakan type dari gereja, Israel juga merupakan
type dari gereja (orang percaya), dan orang Lewi/imam mempunyai
analogi/persamaan dengan hamba-hamba Tuhan dalam Perjanjian Baru, yaitu
sama-sama melayani dan mengajar firman secara full time, dan jemaat menerima
pelayanan dan firman dari pengajaran mereka dsb, itulah alasanya
sebenarnya mengapa dalam hal ini perlu persembahan
persepuluhan.
·
persembahan persepuluhan boleh dihapuskan apabila pelayanan
dan pengajaran firman Tuhan oleh para hamba Tuhan (pengajar Firman Allah) juga tidak ada.
·
prinsip pencukupan hamba-hamba Tuhan
yang full timer tetap sama, dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru
·
di dalam Perjanjian
Baru (PB) Rasul Paulus berkata: “13Tidak
tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat
penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah,
mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? 14demikian
pula tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan injil, harus hidup
dari pemberitaan injil itu.” (1kor
9:13-14)
·
Kata-kata ‘harus’
hidup dari pemberitaan Injil, jelas dengan
tegas Firman Tuhan melarang seorang hamba Tuhan (pengajar Firman Tuhan)
yang sudah dicukupi kebutuhannya oleh gereja, untuk mempunyai pekerjaan sekuler.
·
Memang ini ada perkecualiannya, yaitu
kalau gerejanya memang tidak mampu mencukupi kebutuhan keuangan dari pendeta,
maka dalam hal ini tentu pendeta boleh melakukan pekerjaan lain. Paulus memang
bekerja sendiri (Kis 18:1-3), dan menolak pemberian biaya hidup dari Gereja
Korintus, tetapi itu jelas-jelas merupakan perkecualian dari ajaran umum
yang ia berikan, yaitu bahwa pelayan-pelayan Tuhan harus hidup dari
pelayanan mereka, berarti dibiayai oleh gereja! (1Kor 9).
·
Dalam Alkitab sebenarnya
bukan saja para pengajar Firman Tuhan yang mendapat sokongan melainkan para
penyanyi-penyanyi, pemusik-pemusik dan diaken juga mendapat sokongan dari
perbendaharaan bait Allah.
·
Tetapi hal ini
tidak bisa disamakan dengan diaken-diaken, penyanyi-penyanyi,
pemusik-pemusik kebanyakan geraja pada
jaman sekarang karena mereka mempunyai pekerjaan sekuler lain.
·
Bahkan hamba-hamba
Tuhan (pengajar Firman Tuhan) jaman sekarang, kalau mereka
mempunyai pekerjaan sekuler lain, sebetulnya tidak patut menerima sokongan
penuh dari jemaat.
·
Justru sokongan penuh itu (dari
persembahan persepuluhan dan semua persembahan lain) gunanya supaya mereka bisa
melayani dengan perhatian sepenuhnya, tanpa memikirkan kebutuhan keuangan!!
·
Dalam Perjanjian Lama, orang-orang Lewi
tidak menerima persembahan persepuluhan itu secara pribadi. Mereka memungut
persembahan persepuluhan, dan memberikan semuanya ke Bait Allah (bilik-bilik di
rumah Tuhan - 2Taw 31:11; bilik-bilik rumah Allah - Neh 10:37; bilik-bilik
rumah perbendaharaan - Neh 10:38; rumah perbendaharaan - Mal 3:10). Dan dari
sana baru persembahan persepuluhan itu digunakan untuk makanan mereka secara
kolektif. dalam
jaman Perjanjian Baru persembahan persepuluhan diberikan ke gereja
(penyimpanannya dilakukan oleh bendahara gereja).
·
Ini berarti bahwa persembahan
persepuluhan tak boleh diberikan kepada pendeta-pendeta secara pribadi, tetapi
diberikan kepada gereja, dan gereja yang membagi-bagikannya untuk setiap pelayan
full-timer gereja sesuai kebutuhan mereka masing-masing, dan juga untuk semua
pembiayaan lain dari gereja.
·
perkecualian dalam hal ini, yaitu kalau
ada gereja yang sebetulnya mampu mencukupi kebutuhan seorang hamba Tuhan,
tetapi majelisnya pelit sehingga hamnba Tuhan itu betul-betul tidak tercukupi
kebutuhan hidupnya, maka dalam hal itu jemaat boleh saja mem‘by pass’ gereja /
majelis, dan memberikan persembahan persepuluhannya langsung kepada pendeta
tersebut.
·
Meski di PB,
orang Kristen/orang percaya disebut ‘imam’ (1Pet
2:9-10; Wah 1:5-6 Wah 5:10”; Wah 20:6) tetapi ini
tidak berarti bahwa orang kristen tidak perlu membayar persepuluhan. Karena dalam
Perjanjian Baru orang Kristen disebut berkaitan
tentang penebusan
Kristus, dan ini lebih mengarahkan pada bolehnya kita langsung datang kepada
Allah, karena sudah adanya penebusan itu. Jadi,
kalau orang percaya disebut imam, itu karena mereka boleh langsung datang
kepada Allah tanpa pengantara manusia biasa seperti dalam Perjanjian Lama (Bandingkan ayat-ayat
ini yang menegaskan bahwa tak ada imam / pengantara kecuali
Yesus. Ibr 3:1; Ibr 4:14-16; Ibr 5:6,10 Bdk. Maz 110:4 Ibr 6:20
Ibr 7:17; Ibr 7:24-28; Ibr 8:1 Ibr 9:11 - Ibr 9:15; Ibr 9:24-28; Ibr 10:10-12; Ibr 10:19-22). Disana tidak ada satupun yang
membicarakan pelayanan. (1Pet 2:9 Wahyu
1:6; 5:10; 20:6)
·
Orang Kristen
sebagai imam tidak sama dengan imam-iman di perjanjian lama yang melayani
secara full time, dan karena itu mereka disokong hidupnya oleh persembahan
persepuluhan dari persembahan persepuluhan.
·
Tetapi sebutan
‘imam’ itu sebetulnya memang mengharuskan orang Kristen untuk melayani, hanya
saja tidak secara full time, dan karena itu sangat berbeda dengan imam-imam
pada jaman Perjanjian Lama.
·
Yesus tidak pernah
membatalkan hukum perpuluhan ketika Ia sedang menegur orang-orang farisi yang lebih
mengutamakan hukum lahirih.
- Mat 23:23 - “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan
dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting
dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan
kesetiaan. Yang satu harus dilakukan
dan yang lain jangan diabaikan.”.
- Luk 11:42 - “Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi,
sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis
sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”
·
Ajaran
Yesus : “....Jika
hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat
dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Mat.5:20). Ayat ini menunjukkan bahwa sebagai pengikut
Kristus, kualitas hidupnya harus lebih tinggi dari kehidupan orang-orang
farisi. (catatan: perpuluhan bukan syarat keselamatan)
·
Mengapa? Karena secara umum, semua
firman berlaku terus / selama-lamanya. (Maz 119:89,152,160; Yes 40:8)
·
Perkecualiannya, hanya jika ada ayat
lain yang menghapuskannya, apakah secara explicit atau secara implicit. Contoh:
1)
Penginjilan
untuk Israel saja tanpa membawa apa-apa dalam perjalanan (Mat 10:5-6),
dihapuskan oleh Luk 22:35-37 Mat 28:19
Luk 24:47 Kis 1:8 dan sebagainya.
2)
Sunat dihapuskan oleh Kis 15:1-dst
(Sidang Yerusalem), juga oleh ayat-ayat dalam surat Galatia (Gal 2:3-5 Gal 5:2-3 Gal 5:6
Gal 6:15). Juga sunat digantikan oleh baptisan (Kol 2:11-12).
3)
Bahwa Perjamuan Paskah digantikan dengan
Perjamuan Kudus, ditunjukkan secara sangat implicit oleh Yesus, yang setelah
melakukan Perjamuan Paskah, lalu menyambungnya dengan Perjamuan Kudus (Mat
26:18-28). Juga setelah itu, tak ada lagi orang Kristen yang merayakan
Perjamuan Paskah, dan yang ada hanya Perjamuan Kudus.
4)
Larangan makan dalam Im 11 dihapuskan
oleh Kis 10:10-16 1Tim 4:3 dsb.
·
Inilah salah satu
alasan orang-orang yang tidak suka perpuluhan “Dalam
jaman Perjanjian Baru, semua milik kita adalah milik Tuhan, dan seluruhnya
harus kita gunakan untuk Tuhan.” Dengan kata-kata ini orang-orang yang ‘anti
persembahan persepuluhan’ bisa kelihatan lebih saleh dari orang-orang yang ‘pro
persembahan persepuluhan’. Tetapi kata-kata ‘menggunakan seluruh
milik/ uang kita untuk Tuhan/kemuliaan Tuhan’
merupakan sesuatu yang abstrak! Mengapa? Karena ada banyak hal yang bisa kita
lakukan ‘untuk kemuliaan Tuhan’, seperti:
a. Membeli
makanan sehat yang mahal.
b. Membeli
mobil untuk pergi ke gereja.
c. Piknik,
shopping, dsb untuk refreshing / penyegaran.
d. Menyekolahkan
anak di sekolah yang mahal.
e. Memberi
istri uang belanja yang banyak untuk menghindari terjadinya ketegangan dalam
rumah tangga.
f. Dan
sebagainya.
Lalu pertanyaanya adalah berapa
uang yang betul-betul kita persembahkan kepada Tuhan melalui gerejaNya, melalui pekerjaan pelayanan mezbah yang telah Tuhan tetapkan??
Berapa perbandingan uang yang kita gunakan untuk hal-hal lain itu dan uang yang
betul-betul kita persembahkan kepada Tuhan melalui gereja??? Dan apa tolok ukur
yang kita gunakan untuk menentukan perbandingan itu? Apakah ini diserahkan pada
kebijaksanaan kita sendiri??? Ada yang mengatakan minta pimpinan Roh Kudus.
Pimpinan yang bagaimana???
·
Karena itu, sekalipun semua hari adalah
milik Tuhan secara biasa /
umum, kita harus memberi satu hari secara khusus untuk Tuhan.
·
Dan dalam hal uang, sekalipun semuanya
juga adalah milikNya secara
umum / biasa, tetapi sepersepuluh dari penghasilan kita, adalah milik
Tuhan secara khusus.
BY: Nosindruhu Wau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar