Ibadah
Menuntut Pembaharuan Hidup
Tidak ada dorongan yang lebih kuat menjadi seorang pelayan kristus kalau bukan sentuhan kasih kristus yang hidup di dalam orang percaya. Orang percaya beranjak dari pengalaman sentuhan Kasih kristus kepada komitmen hidup melayani Allah. tidak seorang dapat beribadah kepada Allah tanpa sentuhan kasih Kristus yang menguasai hidup manusia. Berbicara tentang sentuhan kasih kristus tentu berbicara tentang kesadaran akan dosa dan pengampunan dosa serta penerapan penebusan dosa. Orang percaya mengalami keselamatan tidak terlepas dari pertobatan. Pertobatan orang kristen adalah perpalingan dari dosa kepada Allah yang hidup. Dan perpalingan tentu menuntut pembaharuan hidup. Pembaharuan hidup harus dimulai dari dalam diri orang percaya. Demikian pernyataan Rasul Paulus menasehati jemaat Tuhan: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna” Roma 12:2. Pembaharuan hidup bertujuan supaya orang percaya dalam beribadah dapat menjawab kehendak Allah serta menjadi persembahan yang layak atau pantas kepada Allah yaitu persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah.
Dalam langkah pembaharuan hidup dibutuhkan penyerahan pikiran yang mau diubahkan dan pimpin oleh Allah secara terus menerus menuju pada kesempurnaan (Lih. Fil. 3:8-10) . Membiarkan diri diubahkan oleh Tuhan perlu melibatkan penyerahan kehendak dan pikiran yang sesuai dengan pikiran dan persaan yang juga terdapat dalam Kristus. “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus” Filipi 2:5. Perlu usaha manusia untuk dapat mencapai pembaharuan hidup meskipun juga kita menyadari bahwa Allahlah yang mengerjakan di dalam kita baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Rogert Rober berkata: Cara hidup suci menuntut peran serta dan usaha kita dalam mengggunakan segala sesuatu yang sudah disediakan Allah guna menempuh displin dan pertumbuhan rohani.
Ada beberapa langkah menuju pembaharuan pikiran yang diungkapakan oleh Rasul Paulus menuju penyerahan hidup kepada Allah yaitu dengan menyadari apakah setiap yang kita lakukan itu benar, mulia, adil, suci, manis, sedap didengar, kebajikan dan patut dipuji (Fil. 4:8). Rumusan ini mungkin suatu rumusan sederhana tapi jika kita benar-benar menyadari yang kita lakukan sesuai syarat yang ditentukan oleh firman tersebut maka pasti akan membawa kita semakin dewasa dan lebih sempurna dalam Kristus. Beribadah kepada Allah bukan sekedar pemenuhan standar keagamaan melainkan suatu kesadaran akan hadirat Allah dan kesadaran akan diri sendiri serta komitmen hidup untuk mencapai setiap rencana Allah yang seturut kehendak-Nya. ibadah dalam dimensi iman kekristenan akan menjadi sesuatu yang real apabila dapat dirasakan lewat praktek hidup orang percaya. Jadi dengan demikian Pembaharuan hidup sangat penting dalam Ibadah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar