Jumat, 27 Mei 2016

BELAJARLAH DARI YESUS

Belajarlah Dari Yesus
(bacaan: Fil.2:5-9)


5Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, 6yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, 7melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. 8Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. 9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,

            kita tahu bahwa Yesus adalah Allah (Bc. http://nosindruhuwau.blogspot.co.id/2016/05/siapakah-yesus-itu.html?m=1). Apa yang sudah kita buat setelah mengetahui bahwa Yesus adalah Allah???  lalu apakah dengan mengetahui hal itu maka anda mau mengasihi Dia??? Apakah anda mengidolakan Dia lebih dari apa yang anda idolakan di dunia ini? Ketika anda mengidolakan seseorang atau sesuatu, anda tentu meniru berbagai karakter yang ia miliki, bahkan dengan senang serta bangga hati mau mempublikasikanya ke orang lain terlebih lewat media sosial. Apakah anda melakukan lebih atau setidaknya hal yang sama kepada Yesus yang patut diidolakan??? wall medsos anda penuh dengan kata-kata bijak motifasi sekalian gambar orang-orang yang terkenal itu. Hal itu sangat baik sekali, karena mungkin kata-kata mereka begitu penting serta memberi sumbangan pada hidup anda.
            Bagaimana dengan Yesus yang anda percayai sebagai Allah. benarkah Ia telah memberi sumbangan dalam hidup anda. Benarkah anda sudah menikmati karya-Nya yang besar itu untuk melepaskan saudara dari penghukuman kekal karena dosa??? benarkah saudara mau mengikut Dia? Bila benar berarti bahwa anda sungguh yakin bangga bahwa setiap kata yang keluar dari mulut-Nya untuk menuntun hidup anda, memulihkan hidup anda, menyempurnakan hidup anda, dan tidak untuk merusak kebutuhan hidup anda yang sesungguhnya???.
Apakah anda sudah melakukan lebih atau setidaknya hal sama kepada Yesus seperti anda mengidolakan seseorang yang luar biasa di dunia ini...??
Dalam tulisan seorang hamba Tuhan yang bernama Chriswell ia berkata: William H. Leckey, seorang sejarawan sekuler yang terkenal. Leckey bukanlah orang yang mempercayai iman kristen, tetapi dalam bukunya yang berjudul History of European Morals ia menuliskan bahwa karakter Yesus bukan hanya sebagai patron yang tertinggi untuk kehidupan, tetapi ia juga mengatakan bahwa selama kurang lebih tiga tahun melayani dalam hidup-Nya, Ia memiliki karakter dan moral yang lebih dari karakter dan moral semua filsuf dan guru-guru moral. Apakah anda tidak cukup bangga dengan Yesus??? Belajarlah kepada Yesus.
            Teks Alkitab di atas tadi adalah dasar kita untuk belajar kepada Yesus. Pada ayatnya yang ke-5 demikian bunyi firman Tuhan: “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,. Ayat ke-5 ini dalam terjemahan BIS demikian bunyinya: “BISHendaklah kalian berjiwa seperti Yesus Kristus”.  seperti apakah Yesus???

1.      Rendah Hati
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, (Fil. 2:6)
            Yesus adalah gambar wujud Allah. tidak seorangpun dapat melihat Allah. Kristus adalah penyataan diri Allah bagi manusia. Yesus adalah Allah. Yesus adalah pencipta segala sesuatu, Kristus adalah penguasa segala sesuatu. Sekalipun Yesus memiliki otoritas tertinggi dari segala sesuatu namun Ia rendah hati. Yesus rela menjadi orang miskin ketika Ia turun ke dunia, Yesus rela ditolak dipenginapan, Yesus rela dihina bahkan diludahi. Sesuatu yang tidak pantas dilakukan kepada seorang yng begitu mulia, bahkan lebih mulia dari semua penguasa dunia yang termulia.  Yesus tidak mempertahankan Keallahan-Nya. pada ayat-6 ini dalam terjemahan FHYH bunyinya demikian:I_FAYHyang tidak menuntut dan tidak tetap berpegang kepada hak-hak-Nya sebagai Allah, meskipun sebenarnya Dia Allah”.
            Sebagai orang percaya, kita mengakui diri sebagai pengikut Kristus. namun apakah kita memiliki kerendahan hati seperti yang kristus punya?. Kita seringkali mudah marah, mudah tersinggung, susah mengasihi, karena kita tidak mau menanggalkan kemuliaan yang tidak seberapa yang ada pada kita. Kita bersikeras mempertahankannnya. Kita ingin disanjung, kita ingin dihormati, kita ingin dihargai sekalipun tidak ada orang yang bisa mengurangi harga diri yang ada pada kita. Kita lupa bahwa Yesus yang begitu mulia saja tidak mempertahankan hak-hak-Nya sebagai Allah supaya orang-orang dapat memperlakukan Dia sebagai Allah.
            Yesus sungguh tidak egois, Yesus mengosongkan (ἐκένωσεν) diri-Nya.” melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. (ay. Ke-7).  Kata mengosongkan tidak berarti Keilahianya luntur, melainkan ada pembatasan dari dalam praktek. Seperti dalam ayat ke-6 tadi bahwa Ia tidak mempertahankan keallahan-Nya. hal yang sama juga bukan berarti bahwa anda harus meniadakan jabatan anda, titel anda, dan berbagai kelebihan anda. Yang perlu kita lakukan adalah tidak menjadikan semuanya itu sebagai hambatan untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi Allah. 
Yesus tidak lahir di istana, Yesus tidak lahir sebagai orang kaya. Yesus benar-benar rendah hati. Allah yang kekal dan tidak mengenal batas waktu telah membatasi diri-Nya di dalam waktu manusia. Yesus menjadi seorang Hamba untuk menyelamatkan setiap orang yang percaya kepada-Nya. bagaimana dengan saudara??? Sudahkan anda belajar rendah hati???

2.      Taat kepada kehendak Allah
            Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. (Fil. 2:8)
            Yesus taat sampai mati. Ya, Yesus menghabiskan waktu hidupnya sebagai manusia hanya untuk mengabdi pada kehendak Allah.  keinginan manusiawinya selalu ada, tetapi Ia lebih memilih menaklukkan semua itu di bawah kehendak Allah. Yesus pernah lapar, haus, menangis bahkan hampir-hampir putus asa sebagai seorang manusia. Kita juga tak lupa ketika detik-detik penangkapan-Nya, Yesus berkata: sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku atau dengan kata lain sekiranya mungkin biarlah penderitaan ini lalu dari pada-Ku. Betapa malangnya hidup kita sebagai orang percaya sekarang bila penderitaan itu tidak dijalankan oleh Yesus bagi kita, kita tidak pernah akan memiliki pengharapan akan sorga yang mulia itu.  Yesus memilih taat dan selalu mengutamakan kehendak Allah dan karena itu saat ini kita dilepaskan dari ketakutan akan penghukuman karena dosa itu. 
Banyak orang kristen akhir-akhir ini, menderita sedikit, sakit sedikit lalu mulai meragukan kasih Allah dalam hidup mereka. mereka tidak benar-benar mengabdi kepada kehendak Allah.  mereka berusaha bahkan memaksa berdoa supaya dilepaskan dari masalah dan penderitaan, mereka tidak memilih menyerahkan masalah dan penderitaan mereka di bawah kehendak Tuhan. ketika penyakit dan masalah tak kunjung berakhir dalam hidup mereka, mereka mulai menyalahkan dan mepertanyakan keberadaan Tuhan dalam hidup mereka. seharusnya kita sebagai orang percaya menyerahkan hidup pada kehendak Tuhan tentang apa saja yang ingin dilakukan-Nya terjadi di dalam hidup kita. Kita tidak boleh bersungut-sungut. Hidup kita sebagai orang percaya semestinya untuk memuliakan nama-Nya. 
            Salahkah meminta kesembuhan kepada Tuhan, kekayaan kepada Tuhan dll, tentu tidak. Yang salah adalah ketika kita memaksa-Nya untuk mengabulkan permintaan kita. Kita tidak menyerahkan permintaan kita pada kehendak Tuhan. dan tentu kehendak Tuhan adalah yang terbaik bagi kita yang mengasihi Dia. Tapi kalau kita berdoa seolah-olah memaksa, hal itu bukan lagi sebagai sebuah permohonan melainkan perintah. Kita yang mulai memerintahkan Allah bukan kita yang diperintahkan oleh Allah.
            Yesus taat sampai mati untuk mengerjakan kehendak Allah. “Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. (Yoh 4:34). Yesus menyelesaikan pekerjaan Allah. Yesus benar-benar taat. Yesus taat Bukan karena tidak ada yang mengecewakan. Secara ,manusia banyak yang mengecewakan di dalam hidup-Nya. Ia tidak diterima dari tempat asal-Nya (Bc.Mat.13:57,58), Ia dikhianati oleh orang yang dekat dengan Dia (Bc.Yoh.18:15), Ia difitnah dan lain-lain (Bc.Mat.26:59). Dan hal yang sungguh keterlaluan lagi “Mereka menutupi muka-Nya dan bertanya: "Cobalah katakan siapakah yang memukul Engkau?" (Luk 22:64), mereka main tebak-tebakkan untuk menghinan-Nya.
Apakah orang kristen yang sakit dan menderita menandakan bahwa dia tidak disertai Tuhan? tidak. Paulus sakit dan tidak disembuhkan, Musa susah berbicara dan tidak juga disembuhkan, tapi benarkah mereka tidak disertai Tuhan?? justru kita melihat bagaimana Allah bekerja di dalam hidup mereka secara luar biasa. Allah selalu menjadi kekuatan dan pembela mereka menghadapi musuh-musuh mereka yang selalu berusaha menyerang. Yang paling penting adalah apakah lewat hidup benar-benar kita biarkan untuk dipakai oleh-Nya.
Bagaimana dengan saudara??? Apakah anda tetap memilih taat sekalipun ada sesuatu yang mengecewakan hidup anda???
Kita memilih taat kepada Tuhan bukan karena langkah kita dibuat mulus dan manis tapi karena iman dan cinta kita akanTuhan.

3.      Memberi Nilai bagi orang lain
            Yesus merendahkan diri-Nya, taat sampai mati karena Ia memiliki tujuan yang baik bagi kita umat-Nya yang percaya. Supaya kita yang percaya dibebaskan dari penghukuman dosa. Kematian-Nya adalah kepentingan umat. Oleh penderitaan-Nya kita menjadi sembuh dari penyakitdosa. Kita dipulihkan oleh Dia. Kita dibersihkan oleh darah penderitaan-Nya di atas kayu salib. Ia yang tidak mengenal dosa telah memikul dosa kita. Ia yang mulia telah direndahkan karena kita.
            Apakah kita memiliki hati seperti Yesus ini??? Bukankah penderitaan-Nya adalah teladan yang sempurna yang tidak dapat dilakukan oleh manusia manapun di dunia ini?? Yesus adalah terang.  Dan Ia mau menerangi setiap langkah kita yang ingin mengikuti Dia. Ia menambah nilai yang baik dan mulia dalam hidup kita. Sudahkah kita memberi nilai yang baik bagi orang lain??? ataukah kita masih sibuk entah bagaimana caranya supaya tidak kalah saing dengan orang lain??? hal itu tidak salah selagi tidak membawa kita pada rasa dengki dan iri hati. Kita susah simpati dan empati kepada orang lain karena tidak ada keinginan membangun orang lain, kita hanya sibuk mementingkan diri sendiri. kita tidak bisa melihat orang punya baju baru, motor baru dan beberapa yang baru lainya. Kita mudah sekali mencuriga orang lain yang sebenarnya kecurigaan itu tidak menambahkan apa-apa pada diri kita. Mari periksa kerohanian kita... Rasul Paulus berkata pada ayat ke-4 “dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Fil. 2:4).
            Apa yang membuat kita susah simpati dan empati kepada orang lain?? merasa kurang berharga karena orang lain lebih maju?? atau karena kita lebih terbiasa ingin dikenal sebagai orang yang baik di hadapan manusia. Ingat, sikap seperti itu hanya menyusahkan hidup kita. Karena kita akan susah mengekspresikan diri kita yang sesungguhnya. Kita akan lebih memilih menjadi robot dari pada menjadi manusia yang seutuhnya.
ketika kita menjadi orang yang peduli kepada orang lain, maka Tuhan sendirilah yang akan meninggikan kehidupan kita. Musa yang peduli dengan umat daripada nyawanya sendiri mendapat penghargaan dari Tuhan. dan Alkitab menyebutnya sebagi seorang yang sangat lembut hatinya melebihi setiap manusia yang ada di  muka bumi (Bil.12:3). Sekalipun kita tahu bahwa Ia begitu menderita karena orang lain. dan Yesus Tuhan Allah kita telah merendahkan diri-Nya, taat sampai mati menjadi seorang hamba alias budak karena kepedulian-Nya kepada kita yang hina dan berdosa ini.  Namun Sekalipun Yesus telah direndahkan di bumi tapi Ia ditinggikan oleh Bapa di sorga. Firman Tuhan berkata
Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama. (Fil. 2:8-9).


Orang Percaya harus belajar dari Yesus. Amin

Rabu, 25 Mei 2016

Siapakah Yesus itu ???

YESUS ADALAH ALLAH

            Pertanyaan yang terus berulang-ulang di sepanjang sejarah adalah “Siapakah Yesus” ???  ketika Yesus pada puncak ke populerannya semasa Dia di bumi, orang-orang pada bertanya tentang Dia. Dan ketika Ia masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu dan orang berkata: "Siapakah orang ini?" (Mat 21:10).  Bahkan dari pihak Ahli-ahli Taurat yang fasih mempelajari dan menafsirkan kitab sucipun mempertanyakan siapa itu Yesus.  “Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? (Yoh. 8:25)”.  Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan Yesus sendiri yang membuat banyak orang takjub dan terheran-heran tidak juga memuaskan semua pertanyaan mereka tentang Dia (Bc.Luk.4:32; Mark.2:12; Mark.7:37. Bdk Yoh.10:25). 
            Yesuspun mengajukan pertanyaaan kepada murid-murid-Nya karena pertentangan-pertentangan orang-orang tentang Dia.  “Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" Maka jawab Simon Petrus: "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Mat 16:15-16).   berdasarkan pengakuan ini, Yesus menjawab: 
1).  Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. (Mat 16:17). hal ini mengartikan kepada kita bahwa kita mengenal Yesus karena Bapa yang berkehendak menyatakan-Nya kepada kita.
2).  Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. (Mat 16:18 ITB). hal ini mengartikan kepada kita bahwa organisasi apapun yang tidak mengakui Yesus sebagai Mesias Anak Allah yang hidup adalah bukan gereja. gereja (jemaat Kristus) berdiri atas pengakuan bahwa Yesus adalah Anak Allah yang hidup. Yesus adalah Allah. untuk lebih jelasnya di bawah ini akan dijelaskan mengenai keallahan Yesus.
Mesias (mashiah) sama dengan Kristus (Kristos) berarti "yang diurapi".  Tradisi Perjanjian Lama (PL) pengurapan biasanya dilakukan kepada seseorang sebagai tanda pemilihan dan pengudusan Allah yang mempunyai tugas khusus dari Allah. Pengurapan ini biasanya untuk melantik seorang raja (1 sam.10:1), seorang imam (Maz.2:2), dan Seorang nabi (Yer.1:5). 
            Di zaman Yesus orang-orang Yahudi dan Samaria memiliki kerinduan serta pengharapan yang dalam akan kedatangan seoarang Mesias.  Kerinduan ini di dasari atas janji-janji Allah di dalam Kitab suci yang dimiliki oleh orang Israel sendiri.  Rasul Paulus berkata bahwa Orang-orang Yahudi memiliki keistimewaan di mata Allah dari antara semua bangsa di muka bumi.  Keistimewaan dimana kepada mereka dipercayakan firman Allah (Bc.Rm.3:1,2), tidak kepada bangsa lain.  Karena itu di bawah ini penulis memberi keterangan “pengharapan Yahudi mengenai Mesias” sekalipun Mesias diperuntukan untuk semua suku, bahasa dan bangsa.
            Bagaimanakah Pengharapan Yahudi Mengenai Nature Mesias di dalam Kitab suci??
1.      Mesias bersifat Ilahi, Ia berasal dari sorga dan bersifat kekal
¨  Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. (Mikha. 5:2)
¨  Lalu jawab orang banyak itu: "Kami telah mendengar dari hukum Taurat, bahwa Mesias tetap hidup selama-lamanya; bagaimana mungkin Engkau mengatakan, bahwa Anak Manusia harus ditinggikan? Siapakah Anak Manusia itu?" (Yoh 12:34 ).
¨  Ketika Yesus dituduh telah menghujat Allah dan atas pengakuan-Nya Ia harus dihukum mati, itu terjadi Bukan saja karena Ia mengakui diri-Nya sebagai Mesias itu sendiri namun juga karena Ia mengatakan bahwa mereka akan melihat Dia akan datang di tengah awan-awan sebagai Anak Manusia yang duduk di sebelah kanan Allah yang Maha kuasa (Mark.14:61-64).  Kegeraman mereka mengenai Perkataan Yesus ini tentu berhubungan dengan penglihatan nabi Yehezkiel tentang Allah ketika kekuasaan TUHAN Allah melipti dia (Yeh.pasal 1; 8; 10). Mengenai Seorang yang menyerupai manusia dan menyerupai laki-laki duduk di atas yang menyerupai takhta. Dia adalah Roh yang berfirman kepada Yehezkiel. ini tentu Mesias sebelum lahir di bumi sebagai manusia. di dalam penglihatan nabi Yehzkiel, ia melihat Mesias yang adalah Allah sendiri duduk di atas takhta.
-          Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka ada menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia. Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas aku lihat seperti suasa mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya; dan dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang dikelilingi sinar. (Yeh.1:26,27)
-          dan aku menerima penglihatan: Sungguh, ada kelihatan yang menyerupai seorang laki-laki, dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah kelihatan seperti api dan dari pinggangnya ke atas kelihatan seperti cahaya, seperti suasa mengkilat. Dia mengulurkan sesuatu yang berbentuk tangan dan dipegang-Nya jambul kepalaku. Lalu Roh itu mengangkat aku ke antara langit dan bumi dan membawa aku dalam penglihatan-penglihatan ilahi... (Yeh. 8:2,3)
¨  Yesus sendiri mengakui bahwa Ia bukan dari dunia ini.
23Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini.  24Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." 25Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 26Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia." 27Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. (Yoh 8:23-27-)

2.   Mesias bersifat manusia, dilahirkan secara khusus dari keturunan Yakub à Yehuda àDaud
¨  Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set. (Bil. 24:17)
¨  Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa. (Kej. 49:10)
¨  Sebab beginilah firman TUHAN: Keturunan Daud tidak akan terputus duduk di atas takhta kerajaan kaum Israel! (Jer 33:17); Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu." (Maz. 110:1)
¨  2Injil itu telah dijanjikan-Nya sebelumnya dengan perantaraan nabi-nabi-Nya dalam kitab-kitab suci, 3tentang Anak-Nya, yang menurut daging diperanakkan dari keturunan Daud, 4dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa, Yesus Kristus Tuhan kita. (Rm. 1:2-4)

3.   Mesias adalah Allah sekaligus Manusia
¨  Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Yes. 9:6)
¨  Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin! (Rom 9:5)
¨  Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (Yoh 1:1). Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran (Yoh 1:14)
            Penanggalan waktu (Berapa lama) mengenai Kedatangan Mesiaspun telah ditetapkan sebelum ia turun berinkarnasi di dunia. (bc.http://nosindruhuwau.blogspot.co.id/2016/03/rahasia-yang-terkuak.html)
Pada waktu Yesus masih hidup di bumi, Di sisi lain keyakinan orang untuk menjadikan Yesus sebagai Raja sangat kuat tapi disisi lain timbul keragu-raguan.
¨  Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri. (Yoh 6:15)
¨  Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.“(Yoh 7:41-42).
            hal lain lagi bahwa, Semangat orang Israel mengenai Mesianis yang diharap-harapkan tidak lain daripada seorang Raja yang mewujudkan kebebasan politik nasionalis. Mesias akan datang untuk memulihkan kerajaan Israel seperti yang tertulis: 12Dengan sungguh-sungguh Aku akan mengumpulkan engkau seluruhnya, hai Yakub, dengan sungguh-sungguh Aku akan menghimpunkan sisa orang Israel; Aku akan menyatukannya seperti kambing domba dalam kandang, seperti kawanan binatang di tengah-tengah padangnya, sehingga ramai dengan manusia! 13Penerobos akan maju di depan mereka; mereka akan menerobos dan berjalan melewati pintu gerbang dan akan keluar dari situ. Raja mereka akan berjalan terus di depan mereka, TUHAN sendiri di kepala barisan mereka! (Mikh. 2:12-13). Bahkan ketika Yesus telah bangkitpun, semangat pengharapan itu yang ada dalam pikiran mereka masih terlihat dari pertanyaan mereka kepada Yesus. Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?“ (Kis. 1:6). Namun Yesus berkata bahwa ada masa yang ditentukan untuk memulihkan kerajaan itu. Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" 7Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. 8Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." (Kis. 1:8).
            Walaupun beberapa fakta di Alkitab yang menunjukkan bahwa Mesias yang dinubuatkan di Alkitab itu adalah Allah sendiri. namun beberapa dari orang-orang yang tidak dapat berdalih dan juga orang-orang bodoh masih saja ingin menyerang dan bertanya untuk meminta pernyataan mengenai pengakuan Yesus sendiri bahwa Dia adalah Allah.  hal itupun tidak terlalu sulit karena terlalu banyak ayat yang mengukapkan hal itu bahkan sebagian sudah dibahas di atas. Namun penulis ingin menunjukkan satu teks saja tentang pernyataan Yesus bahwa Dia adalah Allah yaitu dalam Injil Yohanes 10:22-39.  Dalam teks ini Yesus mengakui diri-Nya sebagai Mesias (ay.22,25), sebagai Gembala (ay.26,27), sebagai Pemberi hidup kekal (ay.28), Dia dan Bapa adalah satu (ay.30), lalu atas dasar pengakuan ini mereka melempar Yesus dengan batu karena hal itu dianggap sebagai penghujatan terhadap Allah. perhatikan ayat 33 dan 34 ini: 33Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja, menyamakan diri-Mu dengan Allah."  34Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah allah? (Yoh 10:33-34)”.  Yesus mengutip taurat Yahudi yang berkata “kamu adalah Allah” dan hal ini dikutip-Nya karena mereka mengatakan bahwa Dia menyamakan diri-Nya dengan Allah. Yesus tidak menolak penilaian mereka bahwa Dia menyamakan diri-nya dengan Allah. Yesus meneguhkan penilaian itu.  dalam hal ini Tentu Yesus juga bukan sedang membicarakan Allah lain karena jelas-jelas dalam ajaran-Nya, Yesus mengajarkan bahwa Allah itu Esa (Bc.Mark.12:29). Yesus mengakui bahwa Dia adalah Allah.
Kesimpulan/terapan praktis:
1.      Tidak ada keselamatan bagi mereka yang tidak mengakui Yesus sebagai Allah (Lih.Yoh.8:24)
2.      Tidak ada keselamatan bagi mereka yang tidak mengakui Yesus datang sebagai manusia. (Lih.1 Yoh.4:2-3; 2 Yoh.1:7-11 Bdk. Yoh. 1:12-14)
3.      Tidak ada keselamatan bagi mereka yang tidak menerima berita Injil Allah “Yesus yang telah mati dan bangkit” (Lih.Mark.16:15,16; Rm.1:16,17; 1 Kor.15;3,4)
4.      Yesus satu-satunya keselamatan dari Allah bukan salah satu. diluar Yesus tidak ada keselamatan.  (Lih.Yoh.14:6; Yoh.15:5,6; Kis.4;12)
5.      Yesus telah mengalami penghinaan dan perendahan serendah-rendahnya demi umat-Nya, dan Ia sekarang layak menerima hormat dan pujian dari umat tebusan-Nya. Yesus harus ditinggikan selama-lamanya. (Wah.5:13,14)
6.      Gereja (orang percaya) hadir di dunia karena misi Allah yang yang telah mengutus Mesias & dan gereja (orang percaya) hadir untuk Misi Allah (memberitakan Injil) itu. (Yoh.20:21; Mat.28:19; 1 Pet.2:9,10)
7.      Tanda bahwa kita telah berada (percaya kepada Yesus) adalah Hidup di dalam Kasih. Kasih yang terpancar lewat perbuatan baik. 1 Yoh.3:15-18; Ef.2:10. (untuk lebih jelas baca di http://nosindruhuwau.blogspot.co.id/2016/01/pendahuluan-kasihbukan-berbicara.html?m=1)
 

30Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 31tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. (Joh 20:30-31).
Amin...