Kamis, 21 April 2016

Antara Kasih dan Keadilan Allah

Antara Kasih  dan Keadilan Allah


            Kasih dan keadilan Allah seringkali menjadi suatu perdebatan di antara banyak orang termasuk di kalangan kristen.  perdebatan ini biasanya diakibatkan karena sulitnya memahami kesatuan sifat Allah ini pada situasi dan waktu yang sama.  Bahkan tidak sedikit orang memaksa jalan pikirannya untuk mempertemukan kedua sifat ini. Mereka menciptakan Tuhan bagi diri mereka sendiri.
Bila Kita ingin tahu tentang Kasih Allah maka kita harus berpusat pada pihak Allah.  dan juga Bila Kita ingin tahu tentang keadilan Allah maka kita harus berpusat pada pihak Allah. berpusat pada pihak Allah maksudnya adalah apa kata Tuhan tentang diri-Nya sendiri dengan sifat-sifat yang ia miliki. Di bawah ini adalah salah satu teks yang membicarakan perihal keadilan dan kemurahan Allah (Kasih Allah) pada situasi yang bersamaan. Teks ini adalah sebuah perumpamaan mengenai hal kerajaan sorga yang di sampaikan oleh Tuhan Yesus sendiri.

1"Adapun hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja-pekerja untuk kebun anggurnya.  2Setelah ia sepakat dengan pekerja-pekerja itu mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. 3Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula dan dilihatnya ada lagi orang-orang lain menganggur di pasar. 4Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku dan apa yang pantas akan kuberikan kepadamu. Dan merekapun pergi.  5Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga petang ia keluar pula dan melakukan sama seperti tadi.  6Kira-kira pukul lima petang ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula, lalu katanya kepada mereka: Mengapa kamu menganggur saja di sini sepanjang hari?  7Kata mereka kepadanya: Karena tidak ada orang mengupah kami. Katanya kepada mereka: Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku.  8Ketika hari malam tuan itu berkata kepada mandurnya: Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka, mulai dengan mereka yang masuk terakhir hingga mereka yang masuk terdahulu.  9Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima dan mereka menerima masing-masing satu dinar.  10Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.  11Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,  12katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.  13Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?  14Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.  15Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?  16Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir."  (Mat.20:1-16).

            Bagaimana bentuk keadilan menurut perumpamaan ini??. menurut perumpamaan ini bahwa keadilan seorang tuan itu dinyatakan ketika ia memenuhi janji-Nya. Jadi, Allah adil karena Ia memenuhi janji-Nya. Janji seorang tuan kebun itu bahwa satu hari = satu dinar (ay.2).  sekalipun tuan kebun itu memberi masing-masing dari pekerja-pekerjanya seolah-olah sama rata yaitu satu dinar.  Namun pada hakekatnya hal ini bukanlah sama rata terbukti pada ayat 12,13 pekerja-pekerja yang lebih dahulu masuk itu melakukan protes kepada tuan mereka itu, dan barangkali mereka menuduh tuan itu sebagai orang yang tidak berlaku adil terhadap mereka. namun pada 13,14 tuan itu menegaskan bahwa ia telah berlaku adil kepada mereka. keadilan tuan itu telah dinyatakan ketika ia memberi sesuai bagian atau hak mereka, yaitu sesuai dengan kesepakatan yang telah dijanjikan oleh tuan itu. tuan itu adil karena ia tidak mengurangi apa yang menjadi bagian atau hak pekerja-pekerjanya yang memenuhi syarat itu.
Demikianlah juga tentang Allah. Allah berlaku adil karena ia konsisten terhadap hukum-hukum-Nya dan janji-janji-Nya.  namun sayang sekali tidak ada manusia yang memenuhi syarat untuk diselamatkan oleh Allah. mulai dari adam sampai sepanjang sejarah manusia. Semua orang memenuhi syarat untuk masuk neraka bukan memenuhi syarat masuk surga. Firman Tuhan berkata: Sebab barangsiapa menuruti seluruh hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian dari padanya, ia bersalah terhadap seluruhnya. (Yak. 2:10);  “Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (Rm. 3:23); Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. (Rm. 6:23).
Jadi, Allah adil bila Allah menghukum manusia berdosa. dengan demikian hanya kemurahan hati (kasih) Allah lah yang yang dapat menyelamatkan manusia berdosa.

            Dalam hal kasih, bila kita meninjau kembali pada perumpamaan di atas yang disampaikan oleh Tuhan Yesus. Pemberian yang diberikan oleh tuan kebun di atas kepada pekerja-pekerja-Nya pada hakekatnya itu tidaklah sama rata. Mengapa saya katakan tidak sama rata, karena yang lain memenuhi syarat untuk mendapatkan satu dinar tapi yang lain ada yang berangkat kerja di atas jam 9, diatas jam 12 siang dan di atas jam 5 sore.  Hal ini terlihat tidak adil. Tetapi kembali lagi bahwa tuan kebun itu telah berlaku adil kepada mereka yang berhak mendapatkan bagian atau haknya itu. Dan kepada yang lainya ia  memberi tanpa memenuhi syarat karena ia bebas memberi kepada siapa ia mau bermurah hati (ayat 15). Tuan kebun itu tidak mencurangi siapapun. Justru pemberiannya kepada yang bekerja mulai dari jam 9, 12, 5 sore itu menandakan bahwa hatinya begitu mulia.kemurahan hati tuan kebun itu tidak sama rata. Ada yang menerima dan ada yang tidak.

            Dalam hal kasih, Allah memberi dengan kerelaan hati-Nya. Allah memberi dengan kemurahan hati-Nya. namun Allah tidak bermurah hati kepada semua orang.  degan demikian apakah kita mau katakan bahwa Allah tidak adil?? Tentu tidak.  Allah kita adil sekalipun Ia tidak bermurah hati kepada semua orang. Allah memberi (kasih) berdasarkan kehendak bebas-Nya. sama seperti Tuan kebun di atas tadi, ia tidak pernah berlaku curang kepada siapapun. Demikian juga Allah tidak berlaku curang terhadap siapapun. Beberapa yang lain memperoleh kemurahan Allah sedangkan yang lain mendapatkan apa yang sepatutnya adil.  Kemurahan hati-Nya bukan suatu keharusan bagi-Nya. jika keharusan maka itu bukan lagi sebuah kerelaan apalagi kemurahan hati.  Allah sangat mungkin untuk memberi lebih bahkan tanpa syarat kepada orang lain. karena ia bebas bermurah hati.  Demikian juga Allah berinisiatif menyelamatkan manusia berdosa dengan jalan mengutus anak-Nya mati di kayu salib. tetapi Ia tidak melakukan hal yang sama kepada Malaikat yang jatuh dalam dosa.

            Apakah Allah mengabaikan keadilan-Nya dalam karya penyelamatan? Tidak.  Pengorbanan Yesus adalah bukti dari kasih Allah sekaligus untuk menunjukkan keadilan-Nya.  Allah tidak segan-segan menghukum yang berdosa. Allah konsisten terhadap hukum-hukum-Nya.  Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, (Rm. 8:3)
Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. (1Pet. 2:24).
23Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, 24dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. 25Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darahNya. Hal ini dibuatNya untuk menunjukkan keadilanNya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaranNya. 26MaksudNya ialah untuk menunjukkan keadilanNya pada masa ini, supaya nyata, bahwa Ia benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus”. Rm.3:23-26

            Keselamatan adalah semata-mata oleh kemurahan Allah, bukan karena manusia berhak mendapatkannya. jika kita telah menerima Kristus sebagi Tuhan dan Juru selamat kita, maka kita juga harus sadar bahwa Allah tidak main-main dengan dosa. kematian Yesus bagi kita yang percaya harus mejadi pelajaran yang sangat serius untuk kita selalu menghormati Tuhan.  bila kita merasa bahwa kita adalah  umat pilihan Tuhan karena iman yang ada dalam hati, maka juga berarti kita harus sadar dan tidak boleh sombong karena Allah memberi-Nya berdasarkan kemurahan bukan berdasarkan prestasi hebat kita. Tidak ada yang layak kita menerima kemurahan hati Allah itu. kemurahan hati Allah bagi kita yang telah menerimanya harus menjadi motivasi untuk selalu hidup rendah hati selama masih menumpang di dunia. Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. Ef.2:8-9.

            Apakah kemurahan hati Allah dalam keselamatan umat pilihan bertentangan dengan hukum alam?? Tidak.
Di pihak Allah, Keselamatan adalah pekerjaan Allah sepenuh-Nya kepada manusia. Sedangkan di pihak manusia keselamatan adalah respon dan tanggung jawab manusia sepenuhnya kepada Allah di dalam Kristus Yesus. Orang-orang percaya yang sesungguhnya akan terus bertekun di dalam kasih Kristus sekalipun dalam pergumulan yang sehebat apapun.
32Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?  33Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?  34Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita?  35Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?  36Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."  37Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.  38Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,  39atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.Rm.8:32-39
12Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. Fil.2:12-13

Perlu kita tahu dan ingat bahwa umat pilihan sebagai manusia baru yang diciptakan di dalam Kristus Yesus dapat dipastikan akan hidup untuk melakukan pekerjaan baik yang dipersiapakan Allah “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Eph 2:10). jadi perbuatan baik harus selalu nyata di dalam hidup orang percaya sebagai tanda bahwa ia benar-benar ada di dalam Kristus Yesus.
Bagaimana caranya suapaya kita diperlengkapi utuk melakukan pekerjaan baik? Apa yang menjadi ukuran bagi kita, bahwa sesuatu itu baik atau tidak bagi Allah? Firman Allah yang tertulis (Alkitab). 16Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.  17Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2Ti 3:16,17).
Keterangan: jangan pernah jemu-jemu membaca, merenungkan Firman Tuhan. karena Alkitab firman Allah memperlengkapi kita sebagi umat panggilan Allah untuk melakukan pekerjaan baik. Ingat, pekerjaan baik adalah tanda atau bukti bahwa kita ada di dalam Kristus.


14Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!  15Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."  16Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.  17Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."  18Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.  19Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?"  20Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?" 21Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain untuk dipakai guna tujuan yang biasa?  22Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan  — 23justru untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan,




sekian

Senin, 04 April 2016

Penyimpangan Hidup

Penyimpangan Hidup/Dosa


Defenisi menyimpang itu berbeda-beda tergantung dari sudut mana kita menilai sesuatu itu seharusnya normal, apakah itu dalam ilmu sosial, filsafat, psikologi dll.
Arti Menyimpang:
a.       Jika kita Berpusat pada manusia: pelanggaran (devience) terhadap norma-norma yang berlaku di masyarakat (By.Macionis). Penilaian ini relatif karena manusia punya pandangan nilai-nilai yang berbeda.
b.      Jika kita Berpusat pada Allah: Pelanggaran terhadap Hukum Allah (dosa).
sebab dosa ialah pelanggaran hukum Allah. (1Yoh. 3:4b)
            sebagai orang Kristen tolak ukur kita untuk menilai sesuatu salah atau benar adalah Alkitab Firman Allah.
·         Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik. (2.Tim 3:16-17).
Tulisan ini mencoba membedah secara sistimatis perihal manusia yang melakukan penyimpangan.  dua golongan manusia yang menyimpang:
1.      Orang Yang tidak beriman kepada Yesus
a.       Posisi/statusnya dihadapan Allah:
·         Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis. (Tit. 1:15).
·         Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. (Ef. 2:1-2).
·         Seluruh hidup orang tidak beriman tidak ada yang dapat diharapakan.
b.      Pekerjaanya di hadapan Allah:
·         Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah...(Ibr. 11:6a)
·         Dan segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman, adalah dosa. (Rom 14:23b)
·         Jadi seluruh perbuatan orang yang tidak beriman apakah itu Perbuatan baiknya yang relatif seperti menyumbang uang, menolong orang miskin, ibadah yang teratur sekalian dengan moralnya yang baik, seperti tidak mencuri, tidak berdusta dll, tidak berguna bagi Allah alias menyimpang (dosa)
·         Seluruh hidup orang yang tidak beriman adalah dosa
c.       Yesus berkata: 5Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. (Yoh. 15:6)

2.      Orang Yang beriman kepada Yesus
a.       Posisi/statusnya di hadapan Allah:
·         Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus. (Rom 5:1)
·         Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus (Rom 1:7).
·         Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. (Ibr. 10:10)
Yesus Kristus sudah melakukan apa yang dikehendaki Allah dan mempersembahkan diri-Nya sebagai kurban. Dengan persembahan itu, yang dilakukan-Nya hanya sekali saja untuk selama-lamanya, kita semua dibersihkan dari dosa. (Ibr. 10:10 BIS.)
·         Pernah menyimpang? Ya.. tapi karena iman, kita dibenarkan dan diposisikan sebagai orang-orang kudus di hadapan Allah oleh karena penebusan Yesus
b.      Pekerjaannya di hadapan Allah
·         Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Ef. 2:10)
·         Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. (Ibr. 10:22)
·         Ia mampu melakukan yang baik yang diinginkan Allah karena ia diciptakan untuk melakukan perbuatan baik.  orang yang beriman kepada Yesus adalah orang yang paling peka terhadap dosa sekecil apapun karena ia dilahirbarukan untuk bisa melakukan yang baik yang diinginkan Allah.
Penyebab Penyimpangan:
1.      Tidak Mengerti Firman Tuhan
·         1Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan. 2Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar. 3Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah. (Rom 10:13)
·         Jawab Yesus kepada mereka: "Kamu sesat, justru karena kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah. (Mar 12:24)
·         Catatan: Giat bagi Allah tanpa pengertian yang benar adalah kesia-sian
Namun yang menjadi persoalan adalah, Mengapa ada orang yang mengerti firman Tuhan tapi tidak melakukan?
a.       Karena tidak mengimani Firman Tuhan itu
·        Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. (Yak. 1:22)
·        Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? (Yak. 2:20)
·        Catatan: Pengertian yang benar tanpa melakukan adalah kebohongan. Orang-orang seperti ini adalah mereka yang hanya memanfaatkan intelek mereka saja untuk mengetahui bahkan menggali dengan penuh kepintaran (sebatas pengetahuan). Namun mereka sendiri tidak menyerahkan hidup alias tidak mempercayakan diri pada firman itu sendiri. Yesus berkata: "...Celakalah kamu juga, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu meletakkan beban-beban yang tak terpikul pada orang, tetapi kamu sendiri tidak menyentuh beban itu dengan satu jaripun. (Luk 11:46)
b.      Mengeraskan Hati
·         Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu. (Yak. 1:21).
·         Orang yang mengeraskan hati ibarat seorang pemanah. Pemanah yang benar adalah ia harus memasang papan lalu melingkari serta membuat titik atau pusat sasaran setelah itu baru menembak. Jika ia meleset amak ia akan terus berlatih memperbaiki dirinya. Tetapi pemanah yang salah adalah orang yang memanah dahulu bagian papan lalu melingkari tempat panahnya yang jatuh sembari memberi titik pada mata panah yang sudah tertancap. Beginilah yang orang suka mengeraskan hati dan tidak mau membaharui diri. Mereka hanya mencocok-cocokkan firman pada bagian hidup mereka sehingga mereka tidak dapat mengoreksi diri.
2.      Jauh dari persekutuan
·         Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. (Ibr. 10:25)
·         Persekutuan Kristen adalah tempat kita saling membangun, menasehati, mengingatkan, meneguhkan dll. Orang-orang yang menjauh dari persekutuan akan mudah jatuh dalam jerat dosa.
3.      Jauh dari doa
·         Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Mat 26:41)
·         Jatuh ke dalam pencobaan artinya masuk atau terperangkap ke dalam pencobaan
·         Bila kita tidak membangun hubungan yang intim kepada Tuhan dengan baik maka kita akan susah peka dan peduli untuk melakukan kehendak-Nya
Beberapa sumber Pencobaan:
·         Iblis
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. (1Pe t.5:8). Iblis tidak tinggal diam, ia ingin sekali jika anak-anak Tuhan tidak menikmati berkat damai sejahtera dan sukacita dari Tuhan dalam hidupnya. Karena itu ia akan terus berusah untuk mencobai kita.
·         Persoalan hidup
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1Kor 10:13). Pergumulan yang hebat bisa saja menghantam kita serta memicu rasa putus asa, tapi ingatlah firman ini bahwa persoalan itu tidak akan melebihi kekuatan kita di dalam Tuhan. Hikmat Tuhan tidak pernah berkekurangan bagi kita.
·         Keinginan daging
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. (Yak. 1:14). Kita bisa saja jatuh di dalam penyimpangan hidup/dosa apabila kurang penguasaan diri (Control Self). Jangan suka menyalahkan iblis atas kecerobahan anda karena Iblis tidak dapat berbuat apa-apa untuk mengendalikan anak-anak Tuhan.
4.      Pergaulan Yang Salah
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. (1Kor. 15:33 ).

Akibat Penyimpangan
1.      Kehilangan damai sejahtera dan sukacita
·         Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, (1Yoh 3:21). Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. (2Kor. 7:10).
·         Bisa dipastikan bahwa orang-orang yang menyimpang hidupnya/jatuh ke dalam jerat dosa namun perasaanya baik-baik saja, mereka adalah orang-orang yang jauh dari kasih karunia Tuhan alis tidak pernah dilahirbarukan oleh Tuhan (masih di bawah kuasa Iblis).
2.      Hajaran dari Tuhan
·         Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? (Ibr. 12:7).
·         Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.( Yak. 5:16).
·         Catatan: Penyimpangan hidup/dosa bisa mengakibatkan masalah-masalah hidup dan penyakit bagi kita, sekalipun tidak semua masalah dan penyakit karena dosa. Karena itu perlu selalu mengoreksi diri terhadap ganjaran yang menghantam kita. Apabila ganjaran karena dosa menimpa kita, janganlah berputus asa lalu menjauh dari Tuhan serta kehilangan harapan. Allah melakukan hal itu karena ia peduli terhadap kita. Ia ingin kita bertumbuh di dalam Dia.
3.      Kegagalan hidup (kehilangan makna hidup)
·         .12"Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran; 13mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku? 14Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka di tengah-tengah jemaah dan perkumpulan." 15Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual. (Ams. 5:15)
·         "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. (Mat 5:13)
·         Bila kita jatuh dalam penyimpangan hidup/dosa maka yang seharusnya kita menjadi jadi garam bagi dunia yang sesat ini, justru kita malah digarami oleh dunia dengan segala keinginannya.
Obat Penawar dosa (apabila kita sadar telah menyimpang)
·         9Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. 10Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita.
·         Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil. (1Yoh. 2:1)
·         Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. (2Kor7:10 )
·         Diberi peringatan supaya kita berjuang melawan keinginan dosa tetapi ada penghiburan bagi kita yaitu Yesus Kristus yang menyucikan kita bila kita sadari penyimpangan/dosa kita. Datanglah kepada Kristus...
·         Diberi peringatan, karena dosa adalah beban hidup yang merintangi kita di dalam perlombaan iman. (bc.Ibr.12:1).