Senin, 07 September 2015

Hukum Perpuluhan

Hukum Perpuluhan di dalam Alkitab
(ringkasan dari File seminar 1-3 Budi Asali)

·         Pada Perjanjian lama (PL) hukum Taurat berlaku kepada bangsa Israel karena memang hukum itu diberikan kepada bangsa Israel, dan hanya bangsa Israel yang menyembah Yahweh pada masa itu. (bc. Maz 78:5; Maz 103:7; Maz 105:10; Maz 149:19-20).
·         Meski demikian, kalau orang di luar Israel tahu tentang hukum Taurat, maka hukum Taurat itu berlaku untuk mereka! Contohnya
  1. Naaman (orang Aram, non Israel), di Aram / Syria / di luar Israel! (2Raja 5:17-18).
  2. Orang asing yang ada ditengah Isreal (Kel 12:43-49; Kel 12:19; Kel 12:49; Kel 20:10; Kel.23:12; Im 17:8-10,12,13,15; Im 18:26; Im 24:16,22; Bil 9:14; Bil 15:15-16,29-30; Bil 19:10; Ul 5:14
·         Hukum Taurat / Perjanjian Lama tetap berlaku pada jaman Perjanjian Baru. (Luk 24:45; Ro 7:7 - Kis 8:30-35; Yak 2:10-11)
·         Jadi karena perpuluhan adalah bagian dari hukum Taurat maka juga berlaku untuk seluruh bangsa (Mal. 3:9)
·         Persepuluhan berasal dari segala hasil yang kita peroleh. Memang di dalam Alkitab persembahan persepuluhan selalu berupa hasil bumi / ternak. Mengapa demikian?? Petani dan peternak hanya merupakan wakil dari semua pekerjaan-pekerjaan yang ada. Contoh lain
a.       ‘hujan’ sering digunakan sebagai perwujudan atau simbol dari berkat Tuhan, dan sebaliknya ‘tak adanya hujan’ digunakan sebagai perwujudan atau simbol dari hukuman / kutuk dari Tuhan. (Bc.1Raja 8:35-36; Ayub 5:10; Ayub 29:23; Maz 65:11; Maz 68:10; Maz 72:6; Maz 84:7; Maz 147:8 Amsal 16:15; Amsal 25:14; Yes 5:6; Yes 30:23; Yes 44:3; Yes 55:10; Yer 5:24; Yer 14:22; Yeh 22:24 - Yeh 34:26 - Hos 6:3 - Yoel 2:23 - Amos 4:7 - Zakh 10:1 - Zakh 14:17 - Mat 5:45; Kis 14:17 Ibr 6:7; Yak 5:7; Yak 5:17-18
b.      ‘tanah’  sebagai perwakilan dari semua objek pekerjaan manusia  yang dikutuk oleh Tuhan
c.       ‘Roti’ menjadi perwakilan dari kebutuhan jasmani (Mat 6:11)
d.      ‘Makanan, minuman dan pakaian menjadi perwakilan dari kebutuhan pokok manusia. apakah termasuk? uang sekolah? obat? biaya dokter? tetapi mengapa semua tak ada? karena yang disebutkan adalah wakil dari semua kebutuhan pokok! (Mat 6:25-33; 1Tim 6:8)
e.       Abraham dan Yakub memberi Dari rampasan perang. (Bcc. Kej 14:11-12,16,20; Ibr 7:1-6; Kej 28:20-22
·         Bahkan hukum Persembahan perpuluhan berupa uang pada masa itu pada orang Yahudi Ditambah harganya dengan 1/5 bagian atau 20%. Jadi, misalnya harga hasil bumi itu ditaksir sebesar 1 juta, maka ia harus menggantinya dengan 1,2 juta. (Bc. Im 27:30-33).
·         Di dalam Alkitab, tidak memberikan perpuluhan dianggap menipu Allah Mal 3:6-11 dimana kata ‘menipu’ diterje­mahkan juga ‘merampas’. [= menipu / menggelapkan uang]. Amsal 22:23.
·         Orang-orang lewi telah ditetapkan oleh Allah mendapat penghidupanya dari perpuluhan karena mereka tidak diberi tanah dalam pembagian setelah penaklukan (Kanaan). (Bc. Bil.18:21-32; Bil 18:20,26; Ul 10:9 - Ul 12:12 ; Ul 18:1; Yos 13:14,33; Yos 14:3; Yos 18:7; Yeh 44:28)
·         Memang orang-orang Lewi dilarang mempunyai tanah / bagian di tengah-tengah Israel, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka tidak memiliki properti / tanah sama sekali, karena Alkitab menyebutkan kota-kota untuk orang-orang Lewi dan tanah-tanah penggembalaannya, dan bahwa mereka bisa kembali ke ladangnya pada saat persembahan persepuluhan tak diberikan (Neh 13:10; Im 25:32-34; Bil 35:1-8; Yos 14:4; Yos 21:1-42)
·         Nabi nehemia pernah menunjukkan kekesalannya kepada tobia pada masa imam Elyasib dan menyesali perbuatan para penguasa karena mereka telah menyelewengkan dan mengabaikan hak para petugas di bait Allah sehingga para petugas kembali keladang mereka (Neh. 13:5-10)
·         Di dalam Alkitab Tuhan memerintahkan supaya Hak orang-orang lewi tidak boleh diabaikan oleh Israel (Ul. 14:27,29)
·         Orang Lewi melayani dalam Kemah Suci / Bait Allah (Bil 3:5-8) mereka mengajarkan hukum Taurat! (Neh 8:8-14; 2Taw 17:7-9 - Mal 2:1-8)
·         Bait Allah merupakan type dari gereja, Israel juga merupakan type dari gereja (orang percaya), dan orang Lewi/imam mempunyai analogi/persamaan dengan hamba-hamba Tuhan dalam Perjanjian Baru, yaitu sama-sama melayani dan mengajar firman secara full time, dan jemaat menerima pelayanan dan firman dari pengajaran mereka dsb, itulah alasanya sebenarnya mengapa dalam hal ini perlu persembahan persepuluhan.
·         persembahan persepuluhan boleh dihapuskan apabila pelayanan dan pengajaran firman Tuhan oleh para hamba Tuhan (pengajar Firman Allah) juga tidak ada.
·         prinsip pencukupan hamba-hamba Tuhan yang full timer tetap sama, dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru
·         di dalam Perjanjian Baru (PB) Rasul Paulus berkata: “13Tidak tahukah kamu, bahwa mereka yang melayani dalam tempat kudus mendapat penghidupannya dari tempat kudus itu dan bahwa mereka yang melayani mezbah, mendapat bahagian mereka dari mezbah itu? 14demikian pula tuhan telah menetapkan, bahwa mereka yang memberitakan injil, harus hidup dari pemberitaan injil itu.” (1kor 9:13-14)
·         Kata-kata harus hidup dari pemberitaan Injil, jelas dengan tegas Firman Tuhan melarang seorang hamba Tuhan (pengajar Firman Tuhan) yang sudah dicukupi kebutuhannya oleh gereja, untuk mempunyai pekerjaan sekuler.
·         Memang ini ada perkecualiannya, yaitu kalau gerejanya memang tidak mampu mencukupi kebutuhan keuangan dari pendeta, maka dalam hal ini tentu pendeta boleh melakukan pekerjaan lain. Paulus memang bekerja sendiri (Kis 18:1-3), dan menolak pemberian biaya hidup dari Gereja Korintus, tetapi itu jelas-jelas merupakan perkecualian dari ajaran umum yang ia berikan, yaitu bahwa pelayan-pelayan Tuhan harus hidup dari pelayanan mereka, berarti dibiayai oleh gereja! (1Kor 9).
·         Dalam Alkitab sebenarnya bukan saja para pengajar Firman Tuhan yang mendapat sokongan melainkan para penyanyi-penyanyi, pemusik-pemusik dan diaken juga mendapat sokongan dari perbendaharaan bait Allah.
·         Tetapi hal ini tidak bisa disamakan dengan diaken-diaken, penyanyi-penyanyi, pemusik-pemusik kebanyakan geraja pada jaman sekarang karena mereka mempunyai pekerjaan sekuler lain.
·         Bahkan hamba-hamba Tuhan (pengajar Firman Tuhan) jaman sekarang, kalau mereka mempunyai pekerjaan sekuler lain, sebetulnya tidak patut menerima sokongan penuh dari jemaat.
·         Justru sokongan penuh itu (dari persembahan persepuluhan dan semua persembahan lain) gunanya supaya mereka bisa melayani dengan perhatian sepenuhnya, tanpa memikirkan kebutuhan keuangan!!
·         Dalam Perjanjian Lama, orang-orang Lewi tidak menerima persembahan persepuluhan itu secara pribadi. Mereka memungut persembahan persepuluhan, dan memberikan semuanya ke Bait Allah (bilik-bilik di rumah Tuhan - 2Taw 31:11; bilik-bilik rumah Allah - Neh 10:37; bilik-bilik rumah perbendaharaan - Neh 10:38; rumah perbendaharaan - Mal 3:10). Dan dari sana baru persembahan persepuluhan itu digunakan untuk makanan mereka secara kolektif. dalam jaman Perjanjian Baru persembahan persepuluhan diberikan ke gereja (penyimpanannya dilakukan oleh bendahara gereja).
·         Ini berarti bahwa persembahan persepuluhan tak boleh diberikan kepada pendeta-pendeta secara pribadi, tetapi diberikan kepada gereja, dan gereja yang membagi-bagikannya untuk setiap pelayan full-timer gereja sesuai kebutuhan mereka masing-masing, dan juga untuk semua pembiayaan lain dari gereja.
·         perkecualian dalam hal ini, yaitu kalau ada gereja yang sebetulnya mampu mencukupi kebutuhan seorang hamba Tuhan, tetapi majelisnya pelit sehingga hamnba Tuhan itu betul-betul tidak tercukupi kebutuhan hidupnya, maka dalam hal itu jemaat boleh saja mem‘by pass’ gereja / majelis, dan memberikan persembahan persepuluhannya langsung kepada pendeta tersebut.
·         Meski di PB, orang Kristen/orang percaya disebut ‘imam’ (1Pet 2:9-10; Wah 1:5-6 Wah 5:10”; Wah 20:6) tetapi ini tidak berarti bahwa orang kristen tidak perlu membayar persepuluhan. Karena dalam Perjanjian Baru orang Kristen disebut berkaitan tentang penebusan Kristus, dan ini lebih mengarahkan pada bolehnya kita langsung datang kepada Allah, karena sudah adanya penebusan itu. Jadi, kalau orang percaya disebut imam, itu karena mereka boleh langsung datang kepada Allah tanpa pengantara manusia biasa seperti dalam Perjanjian Lama (Bandingkan ayat-ayat ini yang menegaskan bahwa tak ada imam / pengantara kecuali Yesus. Ibr 3:1; Ibr 4:14-16; Ibr 5:6,10 Bdk. Maz 110:4  Ibr 6:20  Ibr 7:17; Ibr 7:24-28; Ibr 8:1 Ibr 9:11 - Ibr 9:15; Ibr 9:24-28; Ibr 10:10-12; Ibr 10:19-22). Disana tidak ada satupun yang membicarakan pelayanan. (1Pet 2:9  Wahyu 1:6; 5:10; 20:6)
·         Orang Kristen sebagai imam tidak sama dengan imam-iman di perjanjian lama yang melayani secara full time, dan karena itu mereka disokong hidupnya oleh persembahan persepuluhan dari persembahan persepuluhan.
·         Tetapi sebutan ‘imam’ itu sebetulnya memang mengharuskan orang Kristen untuk melayani, hanya saja tidak secara full time, dan karena itu sangat berbeda dengan imam-imam pada jaman Perjanjian Lama.
·         Yesus tidak pernah membatalkan hukum perpuluhan ketika Ia sedang menegur orang-orang farisi yang lebih mengutamakan hukum lahirih.
  1. Mat 23:23 - “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.”.
  2. Luk 11:42 - “Tetapi celakalah kamu, hai orang-orang Farisi, sebab kamu membayar persepuluhan dari selasih, inggu dan segala jenis sayuran, tetapi kamu mengabaikan keadilan dan kasih Allah. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan.
·         Ajaran Yesus : ....Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga (Mat.5:20). Ayat ini menunjukkan bahwa sebagai pengikut Kristus, kualitas hidupnya harus lebih tinggi dari kehidupan orang-orang farisi. (catatan: perpuluhan bukan syarat keselamatan)
·         Mengapa? Karena secara umum, semua firman berlaku terus / selama-lamanya. (Maz 119:89,152,160; Yes 40:8)
·         Perkecualiannya, hanya jika ada ayat lain yang menghapuskannya, apakah secara explicit atau secara implicit. Contoh:
1)      Penginjilan untuk Israel saja tanpa membawa apa-apa dalam perjalanan (Mat 10:5-6), dihapuskan oleh Luk 22:35-37  Mat 28:19  Luk 24:47  Kis 1:8 dan sebagainya.
2)      Sunat dihapuskan oleh Kis 15:1-dst (Sidang Yerusalem), juga oleh ayat-ayat dalam surat Galatia (Gal 2:3-5  Gal 5:2-3  Gal 5:6  Gal 6:15). Juga sunat digantikan oleh baptisan (Kol 2:11-12).
3)      Bahwa Perjamuan Paskah digantikan dengan Perjamuan Kudus, ditunjukkan secara sangat implicit oleh Yesus, yang setelah melakukan Perjamuan Paskah, lalu menyambungnya dengan Perjamuan Kudus (Mat 26:18-28). Juga setelah itu, tak ada lagi orang Kristen yang merayakan Perjamuan Paskah, dan yang ada hanya Perjamuan Kudus.
4)      Larangan makan dalam Im 11 dihapuskan oleh Kis 10:10-16  1Tim 4:3 dsb.

·         Inilah salah satu alasan orang-orang yang tidak suka perpuluhan “Dalam jaman Perjanjian Baru, semua milik kita adalah milik Tuhan, dan seluruhnya harus kita gunakan untuk Tuhan.” Dengan kata-kata ini orang-orang yang ‘anti persembahan persepuluhan’ bisa kelihatan lebih saleh dari orang-orang yang ‘pro persembahan persepuluhan’. Tetapi kata-kata ‘menggunakan seluruh milik/ uang kita untuk Tuhan/kemuliaan Tuhan’ merupakan sesuatu yang abstrak! Mengapa? Karena ada banyak hal yang bisa kita lakukan ‘untuk kemuliaan Tuhan’, seperti:
a.       Membeli makanan sehat yang mahal.
b.      Membeli mobil untuk pergi ke gereja.
c.       Piknik, shopping, dsb untuk refreshing / penyegaran.
d.      Menyekolahkan anak di sekolah yang mahal.
e.       Memberi istri uang belanja yang banyak untuk menghindari terjadinya ketegangan dalam rumah tangga.
f.       Dan sebagainya.
Lalu pertanyaanya adalah berapa uang yang betul-betul kita persembahkan kepada Tuhan melalui gerejaNya, melalui pekerjaan pelayanan mezbah yang telah Tuhan tetapkan?? Berapa perbandingan uang yang kita gunakan untuk hal-hal lain itu dan uang yang betul-betul kita persembahkan kepada Tuhan melalui gereja??? Dan apa tolok ukur yang kita gunakan untuk menentukan perbandingan itu? Apakah ini diserahkan pada kebijaksanaan kita sendiri??? Ada yang mengatakan minta pimpinan Roh Kudus. Pimpinan yang bagaimana???
·         Karena itu, sekalipun semua hari adalah milik Tuhan secara biasa / umum, kita harus memberi satu hari secara khusus untuk Tuhan.
·         Dan dalam hal uang, sekalipun semuanya juga adalah milikNya secara umum / biasa, tetapi sepersepuluh dari penghasilan kita, adalah milik Tuhan secara khusus.



 BY: Nosindruhu Wau